KedaiPena.Com – Para stakeholder, asosiasi penggiat kegiatan alam bebas dan pendakian menggelar rapat koordinasi bersama membahas pengelolaan Wisata Pendakian Gunung Carstensz Pramid, Papua.
Rapat koordinasi ini dilakukan dalam rangka penguatan jejaring wisata petualangan nusantara. Ada sekitar 60 peserta dalam berbagai lembaga dan asosiasi yang hadir pada rapat koordinasi tersebut.
Diselenggarakan di Hotel Horizon Timika, Papua, rapat koordinasi ini difasilitasi oleh Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Ketua Harian Ketua Harian Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA), Ronie Ibrahim hadir menjadi salah satu peserta rapat koordinasi tersebut.
Ronie Ibrahim mengatakan ada lima komitmen besar yang ditandatangani oleh para peserta rapat dalam membahas pengelolaan Wisata Pendakian Gunung Carstensz, Pyramid, Papua.
Yang pertama, kata Ronie, adalah komitmen mewujudkan penyelenggaraan pariwisata berbasis masyarakat adat yang bertanggung jawab, adil, merata dan berkelanjutan di Carstensz, Pyramid.
“Komitmen kedua adalah menyadari segala potensi alam dan budaya merupakan aset pariwisata yang harus dilestarikan demi menjaga keberlanjutan pembangunan pariwisata di dalam Taman Nasional Lorentz,” ujar Ronie dalam keterangan kepada KedaiPena.Com, Minggu (24/3/2019).
Untuk komitmen yang ketiga, kata Ronie, adanya dukungan dan implementasi praktik-praktik pariwisata yang peduli pada pelestarian lingkungan. Hal ini juga mencakup penghargaan kepada kearifan lokal dan hak ulayat serta pengembangan SDM lokal dan melibatkan masyarakat adat.
“Komitmen keempat kita bersepakat berkolaborasi dan bersinergi dalam mengembangkan wisata petualangan Gunung Carstensz dalam kawasan Taman Nasional Lorentz,” tutur Ronie.
“Sedangkan komitmen kelima adalah kepakatan yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan dalam pelaksanaan kegiatan wisata petualangan sesuai aturan yang berlaku,” sambung Ronie.
Eks Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) ini pun mengatakan untuk mewujudkan dan melaksanakan poin-poin yang disepakati diperlukan banyak pengembangan, pengkajian, pembenahan.
Tidak hanya itu, tegas Ronie, perbaikan, pemanfaatan, pelatihan, pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana juga harus dilakukan untuk melaksanakan poin-poin yang sudah disepakati dan ditanda tangani semua para stakeholder.
“Karena Carstensz Pyramid yang berada dalam Taman Nasional Lorentz sudah menjadi World Heritage Unesco harus dapat terus dipertahanakan dan memberi kemanfaatan sebesar-besarnya kepada masyarakat adat Papua,” tukas Ronie.
Laporan: Muhammad Hafidh