KedaiPena.Com – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas berpulangnya seniman rakyat Didi Kempot.
“Begitu mendapat kabar yang sangat mengejutkan tersebut, saya langsung melaporkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau menyampaikan duka cita yang mendalam dan mendoakan almarhum semoga khusnul khatimah,” kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (5/5/2020).
Hasto mengatakan, Ketua Umun PDIP Megawati Soekarnoputri, merupakan salah satu sosok yang mengagumi daya kreasi campur sari Didi Kempot. Apalagi, Didi Kempot secara khusus tampil dalam pembukaan Rakernas PDIP yang digelar pada awal tahun ini.
“Yang mengherankan saya, pada tanggal 21 April 2020 yang lalu, Ibu Mega meminta kepada saya untuk mengumpulkan lagu-lagu Didi Kempot, dan secara khusus lagu-lagu yang dinyanyikan almarhum pada saat pembukaan Rakernas I PDI Perjuangan, 10 Januari 2020 yang lalu,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Hasto, Megawati dalam dua hari terakhir meminta diputarkan lagu-lagu Didi Kempot, termasuk lagu yang Almarhum nyanyikan pada saat acara gotong royong kemanusiaan mengumpulkan dana sosial untuk membantu penanganan Covid-19.
Menurut Hasto, Didi Kempot memang dikenal dekat tidak hanya dengan PDIP, namun juga dengan basis wong cilik Partai Nasionalis-Soekarnois tersebut.
“Di mata loyalis partai, Didi Kempot mampu mengangkat tema kerakyatan, problematika, mimpi dan sekaligus harapan rakyat dalam bahasa sehari-hari,” imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Hasto, tak heran puncak karyanya melalui lagu Ambyar, yang begitu artikulatif dan membumi, Didi Kempot sampai mendapat julukan the Godfather of The Brokenheart.
“PDI Perjuangan bersama komunitas Sobat Ambyar ikut menjiwai makna patah hati mending dijogeti sebagaimana sering disampaikan oleh almarhum dalam berbagai kesempatan,” ujarnya.
Di mata PDIP, Didi Kempot yang oleh masyarakat Suriname dikenal sebagai Bon Jovi From Java tersebut mampu menggelorakan semangat Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan.
“Almarhum sangat mencintai kebudayaan sendiri melalui kepeloporannya secara total dalam musik campur sari. Selamat jalan seniman rakyat Didi Kempot” tutup Hasto.
Senada dengan Hasto, politikus PKB Ratna Juwita Sari menilai sosok musisi campursari almarhum Didi Kempot sebagai sosok yang idealis dalam berkarya.
“Beliau musisi idealis, karena perjuangan beliau musik campur sari yang menggunakan bahasa Jawa menjadi disukai generasi milenial dan bahkan sampai ke mancanegara,” kata dia terpisah.
Ratna yang merupakan sobat ambyar merasa sangat kehilangan atas kepergian dari pelantun stasiun Balapan tersebut.
“Beliau orang baik, lembah manah (rendah hati) meskipun saat ini sedang viral dan hits di mana-mana,” kata Ratna.
Anggota Komisi VII DPR RI ini melanjutkan, perjuangan Didi Kempot untuk kemanusiaan selama ini tidak kaleng-kaleng.
Hal itu, kata Ratna, terbukti dari gekaran konser amal #dirumahaja, yang dimana Didi Kempot menyumbang kepada PBNU senilai Rp2 M lebih untuk penanggulangan Covid-19.
“Karya beliau yang terakhir juga lagu Ojo Mudik sebagai bentuk kepedulian beliau untuk membantu pemerintah menyosialisasikan imbauan jangan mudik kepada khalayak yang mungkin belum bisa “disentuh” oleh pemerintah,” ungkap Ratna.
Diketahui, penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia, Selasa (5/5/2020) pagi di RS Kasih Ibu, Surakarta. Musisi yang bernama asli Dionisius Prasetyo itu dikabarkan meninggal karena henti jantung (cardiac arrest) di usia 53 tahun.
Laporan: Muhammad Hafidh