KedaiPena.Com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan penyaluran bantuan kepada lembaga konservasi (LK) selama masa penutupan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 melanda tanah air.
Penutupan seluruh LK di Indonesia bagi pengunjung, sebagai dampak penerapan kebijakan PSBB di beberapa daerah untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19 telah memunculkan isu satwa kelaparan akibat kehabisan pakan.
“KLHK telah mengalokasikan pakan dan obat-obatan bagi LK yang membutuhkan. Tidak hanya dukungan pakan dan obat obatan,” ungkap Direktur Jenderal KSDAE, KLHK, Wiratno, Sabtu, (16/5/2020).
KLHK juga memberikan dukungan melalui kebijakan seperti surat dari Menteri LHK ke sejumlah instansi terkait guna membantu para LK selama masa pandemi Corona ini.
Adapun lima surat yang diterbitkan oleh KLHK kepada lintas lembaga untuk membantu lembaga konservasi selama adanya wabah asal Wuhan, China tersebut.
Pertama, surat Menteri LHK ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bernomor S.210/ MENLHK/PHPL/HPL.3/4/2020 tanggal 3 April 2020, tentang Permohonan Relaksasi Kebijakan Ekonomi Sektor Kehutanan.
“Surat tersebut termasuk di dalamnya diusulkan stimulus keringanan perpanjangan masa pembayaran pajak serta kebijakan tertentu terkait pembatasan pergerakan dalam hal penyediaan pakan satwa,” ungkap Wiratno.
Kedua surat Menteri LHK ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian NomorS.280/MENLHK/SETJEN/OTL.0/4/2020 tanggal 23 April 2020, tentang Permohonan Relaksasi Pajak bagi Lembaga Konservasi.
Selain itu, ada Surat Menteri LHK ke Menteri Keuangan Nomor S. 279/MENLHK/SETJEN/ OTL.0/4/2020 tanggal 23 April 2020 tentang Permohonan Relaksasi Pajak Bagi Lembaga Konservasi.
Untuk keempat ialah Surat Menteri LHK ke Menteri Dalam Negeri Nomor S.277/MENLHK/SETJEN/ OTL.0/4/2020 tanggal 23 April 2020 tentang Permohonan Relaksasi Pajak Bagi Lembaga Konservasi.
Terakhir, Surat Direktur Jenderal KSDAE ke Korlantas POLRI dan Dirjen Perhubungan Darat Nomor S.211/KSDAE/KKH/KSA.2/5/2020 tanggal 6 Mei 2020 tentang Permohonan Pengecualian Transportasi Penyediaan Pakan Satwa di Kebun Binatang.
“Kami menegaskan tidak ada LK yang mengorbankan satwa koleksinya untuk dijadikan pakan satwa lain. Pada dasarnya satwa yang ada di LK merupakan satwa milik Negara,” tegas Wiratno.
Dengan demikian, lanjut Wiratno, apabila akan dilakukan pemindahan ataupun pengurangan satwa untuk kebutuhan pakan satwa lain harus seizin kami dan mengikuti proses ketentuan regulasi yang berlaku.
“Yang kita tekankan ke pengelola LK untuk memodifikasi pakan untuk satwa baik frekuensinya maupun jenisnya tapi jangan sampai mengurangi nutrisi kebutuhan satwa, kesejahteraan satwa di LK tetap yang utama,” papar Wiratno.
Demikian pula, tegas Wiratno, untuk beberapa LK sedang dilakukan kajian kemungkinan pelepasliaran beberapa satwa yang secara Kesehatan layak untuk dileasliarkan ke habitatnya.
“Tentu saja setelah kondisi transportasi memungkinkan,” beber Wiratno.
Wiratno melanjutkan, lembaga konservasi umum di Indonesia seperti Kebun Binatang, Taman Satwa dan Taman Safari yang telah mendapatkan ijin KLHK sebanyak 81 unit.
“Lembaga Konservasi tersebut pengelolanya dimulai dari badan usaha milik Pemerintah Daerah maupun BUMS.
Dengan jumlah koleksi satwa lebih dari 66.845 individu baik karnivora, herbivora, burung dan ikan,” tandasnya.
PKBSI Dukung Upaya Pemerintah Cegah Penyebaran Covid-19
Persatuan Kebun Binatang Se Indonesia (PKSBI) mendukung sepenuhnya upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 termasuk di Lembaga Konservasi. Betapapun beratnya beban, setiap LK senantiasa berkomitmen dan memiliki tanggung jawab yang besar.
“Apalagi LK anggota PKBSI banyak menerima titipan satwa dilindungi. Seperti jenis burung kakatua, buaya, kura-kura serta berbagai jenis satwa lainnya,” Ketua Umum PKBSI, Rahmat Shah terpisah.
“Ada yang jumlahnya beberapa ekor, ada pula yang hingga puluhan. Bahkan untuk jenis satwa tertentu, bisa mencapai ratusan hingga ribuan jumlahnya,” sambung dia.
Untuk itu, Rahmat Shah sangat mengharapkan perhatian dan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membantu LK, sebagaimana yang telah dilakukan pada saat ini.
Selain memohon dukungan dan bantuan Pemerintah, Rahmat Shah juga berinisiatif mengajak masyarakat luas untuk ikut peduli satwa di LK dengan membantu program donasi Food for Animal.
Rahmat Shah menambahkan, seluruh hasilnya akan disalurkan kepada LK yang benar-benar membutuhkan pembiayaan pakan satwa dan obat obatan selama masa pandemic Covid-19 ini.
“Tentu kami akan mempertanggungjawabkan seluruh donasi masyarakat secara transparan. Termasuk menyeleksi LK yang sangat membutuhkan bantuan. Baik selama masa pandemi maupun masa recovery pasca pandemi ini,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh