KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo diminta melakukan introspeksi mendalam mengenai kemampuannya mengubah nasib rakyat.
Jika memang merasa tidak mampu, Jokowi sebaiknya jangan mengejar periode kedua.
Demikian dikatakan bekas Menko Maritim Rizal Ramli dalam diskusi dan dialog kebangsaan yang diselenggarakan Pimpinan Besar Pemuda Muslim Indonesia di Kota Bandung, Jawa Barat, ditulis Minggu (15/4/2018).
“Kecuali kalau ada kejelasan programnya, strateginya apa yang mau dilakukan kedepan. Tapi kalau nggak saya kira cukup, kasihan rakyat,†ujarnya.
RR, sapaan Rizal Ramli mengatakan, di setiap kesempatan diskusi dan dialog dengan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, dirinya selalu menanyakan mengenai kehidupan mereka.
“Sebagian besar menjawab dengan yakin bahwa hidup mereka akan tetap sulit jika pemerintah tidak berubah,” cerita Gus Romli, begitu ia dipanggi oleh kalangan nadliyin.
Rizal tidak heran mendengar pandangan masyarakat tersebut. Dia pun meyakini kondisi ekonomi tak akan berubah selama pemerintah tetap menjalankan kebijakan yang konservatif.
“Ekonomi kita dua tahun terakhir mandek di lima persen, dan akan berlanjut kemandekan ini sampai 2019 karena kebijakan makro ekonominya sangat konservatif,†terang ekonom senior yang tak sampai setahun di kabinet Jokowi ini.
Rizal mengatakan, pertumbuhan ekonomi tidak akan bisa digenjot hingga dua digit jika yang diambil tetap kebijakan super konservatif dengan menggunakan pakem ekonomi neoliberal ala Bank Dunia. Rizal pun mengharapkan kebijakan ekonomi konservatif ini diubah.
Seperti biasa, Rizal pun menyoroti utang luar negeri yang sekarang sudah mencapai angka Rp 840 triliun. Menurut dia, kebijakan perekonomian sekarang sekadar mengamankan pembayaran pokok dan bunga utang.
“Dan itu sama dengan dua kali dari anggaran infrastruktur, sehingga tidak aneh ekonomi mandek di 5 persen,†kata mantan Menko Ekuin era pemerintahan Gus Dur dan mantan Menko Maritim era Jokowi itu.
Laporan: Ricki Sismawan