KedaiPena.Com – Kepala Desa Sitiwinangun, Ratija Brata Menggala menceritakan awal mula desa wisata yang berada di Cirebon, Jawa Barat ini dibuat. Dia menjelaskan bahwa pembangunan wisata di Desa Sitiwinangun dimulai pada tahun 2016.
“Ini pada awalnya dimulai oleh inisiatif masyarakat desa sendiri dengan kemampuan sendiri. Kemudian untuk mengembangkannya, kita dibantu oleh Forum Bisnis Cirebon,” kata dia saat berbincang-bincang, ditulis Selasa (14/5/2019).
Dalam kurun waktu tiga tahun, lanjut dia, Desa Sitiwinangun sendiri sudah mulai ramai didatangi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Mereka mulai dari anak-anak yang masih sekolah sampai kuliahan. Selain itu ada pula wisatawan lokal dan luar negeri juga sudah mulai berdatangan kesini,” kata dia.
Dia menjelaskan bahwa Desa Sitiwinangun memang terkenal dengan cinderamata gerabah. Namun demikian, Desa Sitiwinangun juga terkenal dengan wisata religi dan edukasi.
“Keunggulan nya selain gerabah tapi selain itu bisa untuk wisata religi kita punya masjid yang sudah berusia ratusan tahun dan kita juga punya kitab suci Al-Quran yang memiliki usia hampir ratusan tahun,” papar dia.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata menggelar program pengembangan desa wisata melalui pendampingan dalam rangka fasilitasi pelatihan kepada masyarakat desa wisata di desa Sitiwinangun, Cirebon, Jawa Barat.
Kegiatan ini digagas oleh Asisten Deputi Pengembangan SDM dan Hubungan Antara Lembaga bekerja sama dengan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) yang berada di Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini sendiri dilakukan pada Sabtu (11/5/2019).
Laporan: Muhammad Hafidh