KedaiPena.Com – Kabinet Indonesia Maju baru saja disahkan oleh Presiden Joko Widodo. Ada yang memuji, tapi banyak juga yang menghujatnya.
Lalu bagaimana komposisi kabinet ini menurut tokoh nasional sekaligus begawan ekonomi Rizal Ramli?
Untuk sektor keuangan, Rizal menilai sosok paling bagus adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Sosok ini pekerja keras, ‘delivered‘ dan tidak banyak omong.
Namun pujian itu tidak berlaku untuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Menko ini gak ngerti, kinerjanya pas-pasan. Jatah politik Golkar, biar ‘happy‘,” ujar Rizal di Jakarta ditulis Sabtu (26/10/2019).
Untuk Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, eks Tim Panel Ekonomi PBB ini mengaku tidak mengenalnya.
Sementara, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di mata Rizal, adalah sosok anak manis, anak papi.
“Saya gak ngerti apa dia (Agus Gumiwang) ngerti (soal perindustrian). Saya rasa ini juga hadiah,” sambung mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur.
Kemudian sosok Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurut Rizal, SYL, sapaan Syahrul adalah sosok yang agresif, berani. Mudah-mudahan SYL bisa meningkatkan produkai pertanian, harap RR.
“Jika Agus (Memdag) bisa tahan diri, tidak jor-joran impor, tidak kayak Enggar (Enggartiasto Lukita, Mendag sebelumnya), maka (Mentan) Limpo bisa kebantu,” Gus Romli, sapaab Rizal di kalangan Nadliyin menambahkan.
Untuk pos Menteri Keuangan (Menkeu) yang masih ditempati Sri Mulyani, Rizal masih pada keyakinan, sekali ratu utang, maka akan tetap jadi ratu utang.
Soal Menteri Administrasi Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Jalil, Rizal menilai tokoh ini merupakan birokrat lama. “‘We know what his doing‘,” singkat Menko Maritim dan Sumber Daya Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.
Lalu Teten Masduki. Pria yang kini menjabat Menteri Koperasi dan UKM merupakan bagian dari kompensasi politik.
“Saya gak ngerti keahliannya. Ini bagian kampanye, tiba-tiba jadi menteri. Mungkin ini adalah hadiah dari sponsor,” kecam RR, sapaannya.
Sementara sosok Menteri BUMN di mata Rizal adalah sosok profesional. Erick bisa buktikan itu, dan berhasil. Walaupun, saat ini Kementerian BUMN memiliki beban yang besar pasca ditinggalkan Rini Suwandi.
“Bebannya luar biasa. Utangnya banyak, kinerja payah. Mudah-mudaban karena latar belakang bisnis, Erick bisa membenahi,” Rizal melanjutkan.
Yang terakhir, ia mempermasalahkan sosok Suharso Monoarfa di sektor ekonomi Kabinet Indonesia Maju. Suharso yang merupakan Plt Ketum PPP ini diberikan pos Menteri PPN dan Kepala Bappenas.
“Suharso salah tempat. Dia kan politisi kok di Bappenas. Biasanya Bappenas itu profesional. Dari dulu pimpinan punya ‘track record‘ akademik,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi