KedaiPena.Com – Wakil Rektor Perbanas Institut, Bidang Umum dan Kemahasiswaan, Arus Akbar Silondae mengaku bingung dengan rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ingin memberikan 80 persen sektor asuransi kepada investor asing.
“Ini kenapa harus diserahkan ke asing, ini kan bisnis potensial bagi bangsa Indonesia, lagi pula bisnis ini tidak memerlukan keahlian dan teknologi yang luar biasa. Modal memang diperlukan tapi kan modal masih bisa diusahkan oleh pemerintah Indonesia sendiri,” papar Arus kepada KedaiPena.Com, Selasa (2/5).
Kendati demikian, Arus mengakui bahwa industri asuransi di Indonesia saat ini tengah berkembang potensinya. Sebab, kata Arus, jika mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016 saja baru sekitar 11,81 persen masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi.
“Berarti masih ada potensi 88,19 persen yang menandakan bahwa ada potensi pasar yang besar untuk asuransi. Dan Indonesia pun masih bisa sendiri menggarap sektor ini. Lagi pula kita tidak ada target tidak kewajiban untuk meningkat terus untuk memacu sektor asuransi mendapatkan invetasi dari luas,” jelas Arus.
Maka dari itu, lanjut Arus, alangkah baik potensi sektor asuransi ini cukup pemerintah Indonesia sendiri saja yang menggarap tidak perlu ke sampai diberikan asing. Dan, mendorong sektor swasta perusahaan-perusahaan asuransi yang sudah ada untuk mendapatkan dana yang lebih besar.
“Indonesia juga punya program insklusi keuangan, dan ini kan lebih bagus karena program itu untuk masyarakat Indonesia, jangan dari asing. Walaupun memang diperlukan modal tapi tidak di sampai memberikan asing seperti itu,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh