KedaiPena.Com – Sekolah Cendekia BAZNAS menjadi sekolah boarding pertama di Jawa Barat dan di Indonesia yang mengembangkan layanan sekolah berbasis digital melalui Smart Card. Bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia, Sekolah Cendekia BAZNAS meluncurkan Smart Card untuk siswa pada Agustus 2021.
Smart Card merupakan kartu pelajar multifungsi sebagai bentuk layanan digital di Sekolah Cendekia BAZNAS. Smart Card ini dikembangkan oleh Sekolah Cendekia BAZNAS bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia. Sehingga terkoneksi secara real time melalui fasilitas perbankan. Hal ini menjadikan siswa mendapatkan layanan pendidikan terbaik.
Selain sebagai kartu pelajar, Smart Card ini berfungsi sebagai tabungan siswa, transaksi pembayaran siswa di koperasi, kartu perpustakaan serta berbagai fitur lainnya. Ditargetkan seluruh siswa dapat memiliki Smart Card.
Pimpinan BAZNAS RI yang membidangi Direktorat Pendistribusian dan Pendayagunaan (DPP) Saidah Sakwan, MA mengatakan, Sekolah Cendekia BAZNAS terus melakukan inovasi dalam dunia pendidikan.
Hal tersebut dilakukan demi menghadapi tantangan zaman. Kini siswa sudah memasuki era industri 4.0 di mana kini dunia sudah berbasis internet.
“Kerjasama Smart Card ini bagian dari realisasi MoU BAZNAS dan BSI. Kita punya MoU dengan Bank Syariah Indonesia, ini bentuk komitmen kita untuk membangun ekosistem ekonomi Islam perbankan syariah melalui Zakat, Infak dan Sedekah. Seluruh program yang didistribusikan oleh BAZNAS,” kata Saidah pada awak media, Selasa (12/10/2021).
Saidah menambahkan, seluruh perkembangan revolusi industri teknologi informasi harus diikuti oleh dunia pendidikan. Sekolah Cendekia BAZNAS melakukan digitalisasi pendidikan. SCB sudah melakukan transformasi dan inovasi dengan membuat Smart Card agar terbangun akuntabilitias.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Cendekia BAZNAS Ahmad Kamaluddin Afif, menyampaikan bagaimana memudahkan pelayanan pendidikan dalam satu kartu. Bukan hanya untuk pelayanan pendidikan saja tetapi kartu ini bisa untuk transaksi di koperasi.
Dalam waktu yang singkat orang tua/wali siswa juga bisa mengetahui berapa jumlah saldo tabungan putra-putrinya dan transaksi Smart Card yang dilakukan di koperasi.
“Setiap siswa yang menjual produk hasil karya mereka, keuntungannya juga disimpan melalui Smart Card. Jadi siswa dapat melakukan transaksi konsumtif dan juga produktif melalui program pengembangan entrepreneur berbasis digital di sekolah,” kata Ahmad.
Menurut Ahmad, kartu ini terjaga keamanannya karena memiliki kode atau pin yang hanya diketahui oleh siswa. Setiap orang tua atau wali siswa yang ingin memberikan uang saku, bisa transfer ke nomor unik, yaitu nomor induk siswa yang terkoneksi di sistem perbankan.
“Ini merupakan tekad kami, meskipun sekolah SCB full beasiswa/gratis, namun kita ingin memberikan layanan terbaik dan profesional. Ini akan terus kita kembangkan pelayanan pendidikan menghadapi era digital,” pungkasnya.
Laporan: Natasha