KedaiPena.com – Viralnya diskusi antara Presiden Jokowi dan salah satu relawan yang diidentifikasi sebagai Kepala BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Benny Ramdhani mendorong munculnya pernyataan sikap dari beberapa aktivis 98.
Adapun mereka adalah Agung Wibowo Hadi atau Agung Dekil dari FORKOT 1998, Mangapul Silalahi dari FORKOT 1998, Jimmy Radjah dari FKSMJ 1998, Yoga dari KOMRAD 1998, Nuryaman Hariyanto dari FKSMJ 1998, Febrianto dari FIM 1998 Bandung, Bayquni dari FKSMJ 1998, Wimbo dari FRONT KOTA, Andreas Marbun dari FKMB Bandung 1998, Suryawijaya dari Unpad Bandung 98, Mario’le dari KPK (Komunitas Pecinta rxKing Kuningan), dan Joko Jack dari HMR Bandung 98.
Dalam pernyataan sikap yang disampaikan secara tertulis, mereka menyatakan bahwa kata-kata yang dilontarkan oleh Benny Ramdhani telah memicu perdebatan, kritik bahkan hujatan. Ironisnya hal ini sangat bertolak belakang bagi kehidupan berbangsa dan bernegara Republik Indonesia.
“Provokasi terhadap perang antar saudara telah di cetuskan oleh Benny Ramdhani selaku Kepala BP2MI yang juga Ketua Barikade 98. Apakah dia lupa akar sejarah Reformasi 98, atau dia memang bukan orang yang paham dengan reformasi itu sendiri,” demikian kata mereka dalam pernyataan tersebut, dikutip Rabu (30/11/2022).
Mereka menyatakan bahwa negara ini pernah mengalami onflik antar suku, seperti kejadian diSampit, Kalimantan maupun konflik agama seperti yang pernah terjadi di Ambon dan Poso.
“Jangan sampai ucapan Benny Ramdhani mengusik luka hati yang belum tersembuhkan,” kata mereka.
Seandainya ditelusuri ke belakang, Presiden Jokowi yang dianggap sebagai “Anak Kandung Reformasi” dan Benny Ramdhani sebagai Aktivis 98, tidak pantas melontarkan kata-kata yang dapat menimbulkan perselisihan, perpecahan, peperangan dan lainnya.
“Harus di jelaskan dan di klarifikasi apa maksud dan tujuannya Benny Ramdhani berkata seperti itu. Siapa musuh yang di maksud? Apakah yang mengkritik Presiden Jokowi di anggap musuh Apakah pantas seorang Kepala BP2MI melontarkan ide dan kata-kata teesebut? Apakah sekelas Benny Ramdhani juga merupakan bagian dari Buzzer yang selalu membuat isu-isu provokatif dan cenderung SARA,” demikian mereka menyatakan.
Mereka mengingatkan bahwa Reformasi 98 adalah untuk penegakkan demokrasi dan pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
“Mengaku Aktivis Reformasi 1998, malah menjadi Anti Demokrasi. Darah, keringat dan airmata kawan-kawan 1998 merasa ternodai dengan pernyataan Benny Ramdhani,” demikian mereka melanjutkan pernyataan.
Atas dasar itu, mereka meminta agar segera dilakukan penangkapan atas Benny Ramdhani Dane meminta Presiden Jokowi untuk MEMECAT Benny Ramdhani dari Kepala BP2MI karena tidak layak.
Laporan: Tim Kedai Pena