KedaiPena.Com – Sejumlah negara mengeluarkan travel waring kepada warganya untuk tidak berpergian ke selatan Filipina, lantaran ancaman teror dan penculikan oleh milisi Maute mulai meningkat.
Padahal, di kawasan tersebut diklaim pemerintah Filipina mulai stabil dan telah berhasil dikuasai kembali oleh militer, pekan lalu, setelah sebelumnya bertempur selama dua bulan.
Peringatan tersebut dikeluarkan pemerintah Inggris, Kanada, dan Australia, setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperpanjang status darurat militer di Mindanao, Filipina hingga akhir 2017.
Dalam peringatannya yang dirilis Senin (24/7), pemerintah Kanada mengingatkan warganya tidak pelesiran ke bagian manapun di Mindanao, kecuali Davao.
“Ada risiko serius serangan teroris dan penculikan di wilayah ini,” demikian disampaikan pemerintah Kanada, mengutip laporan AFP, Jumat (23/7).
Sedangkan alasan travel warning dikeluarkan pemerintah Inggris, karena teroris berpotensi melakukan serangan-serangan di manapun di Filipina, termasuk di ibu kota Manila, meski hingga kini wilayah petempuran berada di Kota Marawi.
Sebelum Australia, Kanada, dan Inggris, Amerika sudah terlebih dahulu menerbitkan peringatan berpergian ke selatan Filipina sejak 18 Juli.
Diketahui, wilayah selatan Filipina dilanda konflik dalam kurum satu dekade terakhir. Sebelum kontra milisi Maute yang berafiliasi dengan ISIS, militer setempat bertempur melawan separatis muslim dan komunis yang memberontak kepada pemerintah.