KedaiPena.Com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyatakan masyarakat dunia hampir hilang kesabaran menunggu aksi nyata peraih Nobel Perdamaian sekaligus Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi dan pihak militer untuk segera menghentikan kekerasan terhadap Etnis Rohingya.
Hal ini mengingat pernyataan Suu Kyi belum lama ini tidak secara jelas menyinggung keselamatan bagi warga Rohingya.
“Hingga hari ini kami masih mendapatkan kabar bahwa pembakaran rumah-rumah warga Rohingya masih berlangsung, korban jiwa juga masih berjatuhan, ini sangat menyedihkan karena telah berlangsung lebih dari 2 pekan dan tidak ada tindakan nyata dari Pemerintah Myanmar,” jelas Sohibul Iman, di Jakarta, ditulis Senin (11/9).
Menurut Sohibul Iman, langkah diplomasi yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi patut diapresiasi dan didukung.
“Langkah soft diplomacy ini perlu ada timeline untuk bisa dievaluasi sudah seberapa jauh bisa menghentikan tindak kekerasan yang terjadi,” ujar pria kelahiran Tasikmalaya 52 tahun lalu ini.
“Jika dalam waktu dekat tindak kekerasan masih tetap berlangsung, perlu ada langkah lanjutan yang lebih kuat. Ini harus ditempuh supaya Myanmar memahami konsekuensi yang mereka hadapi bisa sangat berat jika tidak segera menghentikan kekerasan,” tegas Sohibul Iman.
Ia menyatakan salah satu langkah lanjutan yang lebih kuat adalah dengan segera digelar KTT Darurat ASEAN.
“Kami harap Pak Jokowi bisa mengambil inisiatif, melakukan hotline kepada seluruh kepala negara di ASEAN untuk mengajak segera digelar KTT Darurat ASEAN. Jika perlu Indonesia bisa bertindak sebagai tuan rumah,” jelas Sohibul Iman.
Sohibul Iman juga menjelaskan PKS melalui Crisis Center for Rohingya (CC4R) saat ini secara intensif terus melakukan kajian dan evaluasi terhadap perkembangan situasi di Rohingya.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas