KedaiPena.Com – Pemkab Banyuwangi bakal kembali menggelar “Banyuwangi Ijen Green Run” pada 23 Juli 2017.
Kadispora Banyuwangi, Wawan Yadmadi, mengatakan sekitar 400 peserta sudah mendaftarkan diri. Mereka berasal berbagai wilayah, baik Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Jawa Barat, Banten, dan Palangkaraya.
“Juga ada peserta dari luar negeri, seperti Jerman, Thailand, Kenya, dan beberapa lagi,” ujar Wawan.
Seperti event yang pertama akhir 2016, perlombaan kali ini juga masih berlokasi di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, kaki Gunung Ijen.
Tak seperti perlombaan trail run yang lain, “Banyuwangi Ijen Green Run” takkan membawa pelari hingga ke puncak gunung. Namun, tetap disuguhkan bentang alam yang tak kalah menantang.
Peserta juga bisa menikmati suasana pedesaaan sekaligus menyaksikan warga yang mengolah komoditas perkebunan di sejumlah titik.
Para pelari bakal melintasi lereng, tanjakan curam, belantara perkebunan cengkeh, hutan mahoni, lansekap sawah, dan menyeberangi sungai dengan latar pegunungan Ijen.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan pihaknya telah menyiapkan rute yang lebih menantang pada event kedua tersebut.
“Peserta akan ditantang dengan rute tanjakan serta melintasi berbagai bentang alam kawasan Gunung Ijen Banyuwangi,” jelasnya.
“Banyuwangi Ijen Green Run 2017” terbagi dalam tiga kategori, yaitu kelas 5K, 15K, dan 27K. Setiap kategori, panitia menyiapkan pendukung guna kelancaran lomba, seperti 9 water station, tiga fruit station, lima pos kesehatan, dan dua ambulans untuk 27K.
Penempatan hal-hal pendukung disesuaikan dengan potensi kejadian pada saat lomba. Misalnya, peletakan water station dan fruit station di kilometer 10 tempat peserta akan memasuki turunan tajam.
Juga peletakan ambulans, water station, pos kesehatan, dan fruit station di kilometer 16 saat peserta harus naik hampir 500 meter setelah turun di kilometer ke-10.
