KedaiPena.Com – Bencana longsor kembali terjadi dan menimbulkan korban tewas. Longsor menimbun 8 orang yang sedang memanen padi Dusun Tegalsari I/XV Desa Bulurejo, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (29/11) pukul 14.00 WIB.
“Lima orang berhasil selamat, 1 orang tewas dan 2 orang masih tertimbun longsor. Â Korban selamat dirujuk ke rumah sakit umum daerah dan puskesmas,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan pers yang diterima KedaiPena.Com, ditulis Rabu (30/11).
6 korban sudah berhasil ditemukan. Di mana 1 orang tewas dan 5 orang selamat. Korban tewas adalah Sutoyo (75), petani Gondang Gentong I/VI Karangpandan, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan 5 korban selamat adalah Paiman (66), Dikem, Basuki, Sadi dan Suparni.
“Sementara dua korban yang masih tertimbun adalah Gito warga Sintru Kembang Doplang dan Ibu Darmo/Saliyem warga  Tegalsari I/XV Bulurejo Karangpandan,” sambung dia.
Luas longsoran panjang 500 meter dan lebar 50 meter. Saat longsor dalam kondisi tidak hujan. Puluhan masyarakat sedang bekerja memanen padi di lahan sawah di bawah lereng perbukitan dan tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh serta luncuran material longsor dengan cepat sehingga menimbun korban.
Dua hari sebelumnya hujan deras mengguyur Karanganyar. Diperkirakan terjadi retakan di lereng bukit yang kemudian runtuh menjadi longsor. Fenomena ini hampir mirip dengan kejadian longsor di Desa Jemblung Kecamatan Karangkobar Provinsi Banjarnegara pada 12 Desember 2014 lalu, yang terjadi dalam kondisi tidak sedang hujan.
BPBD Kabupaten Karanganyar bersama BPBD Provinsi Jawa Tengah, TNI, Polri, Basarnas, Tanaga, PMI, relawan dan masyarakat akan melanjutkan pencarian korban pada Rabu (30/11) pagi. Pencarian dihentikan karena hujan, gelap dan potensi longsor susulan masih tinggi sehingga tidak dilanjutkan.
“Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terkait dengan meningkatnya curah hujan yang dapat memicu banjir dan longsor. Puncak hujan diperkirakan berlangsung pada Januari 2017 mendatang sehingga potensi bencana juga terus meningkat,” pungkas dia.
Laporan: Rustan Affandy