KedaiPena.Com – Menteri Keuangan, Sri Mulyani pada kuliah umum di Kampus STAN menyebut bahwa satu orang warga negara Indonesia menanggung utang negara masing-masing sebesar Rp13 juta. Hal tersebut direspon negatif oleh anggota Komisi Keuangan DPR RI Heri Gunawan.
Menurut Heri, pernyataan tersebut tidak elok dilontarkan oleh seorang menteri di tengah situasi ekonomi yang makin lesu. Terlebih lagi, publik tak suka politik utang yang jor-joran dilakukan selama ini oleh pemerintah.
“Semua sepakat bahwa utang tidak sehat, dan justru mengancam kestabilan keuangan nasional,” beber Heri kepada KedaiPena.Com, Rabu (26/4).
Selain itu, kata Heri, pernyataan bahwa rakyat Indonesia punya utang sebesar Rp13 juta per kepala yang dikeluarkan oleh Sri Mulyani sangat menyakitkan. Sebab, rakyat Indonesia merasa memang tak punya utang.
“Kapan, di mana, dan kepada siapa mereka berutang, kan, tak jelas. Itu seperti disambar petir di siang bolong. Tak berutang, tapi tiba-tiba dicap punya utang,” tutur Heri.
Sebagai seorang menteri, lanjut Heri, sebaiknya Sri Mulyani memberikan pernyataan yang sejuk dan mampu menentramkan.
Karena, akhir-akhir ini masyarakat sedang tidak nyaman, bahkan marah dengan situasi sosial-ekonomi-politik yang ada sekarang.
“Dalam keadaan yang seperti itu, siapapun, lebih-lebih pejabat publik, mustinya lebih berhati-hati memberikan pernyataan. Maksud baik saja bisa ditafsir tidak baik, apalagi sebaliknya,” tandas politikus Partai Gerindra ini.
Laporan: Muhammad Hafidh