KedaiPena.Com– Politikus Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengungkapkan kegagalan terbesar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun menjabat. Salah satu kegagalan terbesar Presiden Jokowi ialah mengatasi mafia bisnis pinjaman online (pinjol) ilegal.
“Dimana dan kemana keberadaan negara di era Presiden Jokowi dalam penanganan bisnis pinjaman online ilegal ini? Padahal Jokowi beberapa tahun lalu sempat bilang, kita lawan dan tindak tegas para pelaku bisnis pinjol ilegal tsb. Tapi nyatanya statement itu hanyalah lipstick & retorika belaka. Tepatnya hanya statement untuk pencitraan diri,” kata Didi, Jumat,(18/10/2024).
Didi membeberkan sudah banyak pemberitaan terkait korban-korban pinjol ilegal yang mengakiri hidupnya dengan cara bunuh diri, setidaknya terjadi gangguan jiwa & mengalami trauma sepanjang hidupnya. Para korban pinjol ilegal, kata dia, telah dipermalukan bagai manusia yang tidak berharga lagi.
“Cara-cara penagihan yang tidak manusiawi, bahkan direkayasa foto-foto tidak senonoh para korban, sungguh pelecehan keji terhadap korban. Hanya bisnis ala mafia yang bisa lakukan cara-cara tidak beradab macam begini,” tegas Didi.
Didi turut mempertanyakan, peran
aparat kepolisian, satgas untuk menatasi pinjol ilegal yang koordinatornya adalah OJK. Didi heran bisnis pinjol ilegal yang telah lama ada di Indonesia dibiarkan begitu saja selama ini.
“Sudah lama bisnis pinjol ilegal ini disinyalir adalah sindikat kriminal yang diduga dibekingi orang-orang kuat tertentu. Harusnya penegak hukum kita bisa mengatasi, utamanya jika Presiden sebagai orang no 1 peduli & berani jadi pemimpin terdepan dalam memberantas mafia pinjol ilegal ini,” ungkap Didi.
Didi mengakui ketidaksungguhan dan pembiaran terhadap merebaknya bisnis pinjaman online ilegal ini sungguh memalukan. Betapa ironis, di banyak negara lain pemerintahnya bisa meminimalkan praktek bisnis ilegal ini, malah di Indonesia terus berkembang pesat keberadaan bisnis ilegal ini.
“Ribuan pengaduan masyarakat terhadap praktek kotor pinjol ilegal ini tidak jalan, artinya negara kalah melawan para mafia bisnis pinjol ilegal ini,” ungkap Didi.
Dengan kondisi demikian, Didi meminta, pemerintahan Prabowo-Gibran dapat segera berbenah mengatasi persoalan pinjol ilegal ini.
“Apakah Presiden baru dengan jajaran kabinet super tambun, konon dengan sekitar 115 menteri plus wamennya mampu atasi soal mafia bisnis pinjol ilegal ini atau praktek mafia-mafia bisnis lainnya,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Rafik