KedaiPena.Com – Syafran Daeli, Warga Kelurahan Ilir Gunungsitoli, Sumatera Utara ini akhirnya mengakui kesalahan dan kekhilafannya karena telah melakukan kesalahan dalam memposting kata-kata di akun facebook miliknya yang mengundang reaksi peserta aksi pembakaran 1001 lilin dan Doa bersama untuk keadilan dan penangguhan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kota Gunungsitoli pada Kamis (11/5) kemarin.
“Jujur kata-kata “PASUKAN NASI BUNGKUSÂ DEMO DI KOTA GUNUNGSITOLI ANEH NGGAK TUH???” yang saya tulis di akun Facebook adalah kesalahan dan kekhilafan saya. Maka dari itu dengan kerendahan hati saya mohon maaf kepada seluruh saudara-saudara terkhusus masyarakat Kota Gunungsitoli yang merasa tersinggung atas postingan saya tersebut,” ungkap Syafran saat digelar mediasi oleh Kasat Intelkam Polres Nias dengan sejumlah tokoh masyarakat di Gunung Sitoli, Jumat (12/5)Â .
Syahfran juga mengaku menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya. Â “Saya sangat menyesal dengan dengan perbuatan yang telah saya lakukan dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” katanya.
Sementara itu, Kasat Intelkam AKP Saksi Tarigan kepada wartawan mengatakan apresiasi atas proses penyelesaian dengan kekeluargaan tersebut. “Dia bersama pihak keluarganya sudah minta maaf dan mengakui kesalahannya. Dia juga kita minta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi,†imbuh Saksi Tarigan.
Ketua DPC LSM GEMPITA Kota Gunungsitoli, Suar Natal Waruwu menyebutkan bahwa masalah tersebut telah aman. Ia berharap tidak ada lagi pihak yang memperpanjang persoalan itu.
“Ini hanya kehilafan, lagian dia sudah meminta ma’af dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Jadi, mari bersama-sama menjaga kekondusifan situasional kota Gunungsitoli agar tidak terjadi perpecahan antar suku dan agama di Kepulauan Nias,†kata dia mengakhiri.
Laporan: Bugis