KedaiPena.com – Anggota Komisi V DPR RI, Fraksi PKS, Toriq Hidayat, menyatakan keprihatinannya terkait biaya logistik yang masih berada di angka 14,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Ia menyatakan sebagai akibat tingginya biaya logistik, salah satunya efek yang dirasakan adalah meningkatnya harga barang di pasaran.
“Biaya logistik yang tinggi berdampak langsung pada harga barang yang dijual di pasar. Ini menyebabkan inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah,” kata Toriq, Sabtu (27/7/2024).
Kenaikan harga barang tersebut, lanjutnya , tidak hanya membebani konsumen, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi karena mengurangi konsumsi rumah tangga.
Dampak kedua yang disorot Toriq, adalah menurunnya daya saing produk lokal.
“Produk domestik kita menjadi kurang kompetitif dibandingkan produk impor yang memiliki biaya logistik lebih rendah. Ini mengancam kelangsungan industri lokal dan dapat menyebabkan penurunan produksi serta kehilangan lapangan pekerjaan,” ucapnya.
Untuk menyelesaikan masalah biaya logistik ini, ia memberi beberapa masukan kepada Kemenhub untuk mengatasi masalah ini.
“Pertama, perlu dilakukan peningkatan infrastruktur logistik. Pemerintah harus fokus pada pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan raya, dan rel kereta api untuk memperlancar arus barang. Selain itu, digitalisasi sistem logistik juga penting untuk meningkatkan efisiensi,” ucapnya lagi.
Kedua, ia mendorong Kemenhub untuk memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta.
“Kerja sama dengan perusahaan logistik swasta dalam hal teknologi dan manajemen rantai pasok dapat membantu menurunkan biaya. Pemerintah juga perlu memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam infrastruktur logistik,” kata Toriq.
Terakhir ia berharap Kemenhub dapat segera mengambil langkah konkret untuk menurunkan biaya logistik demi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan daya saing ekonomi nasional.
“Ini adalah tantangan besar, tetapi dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, saya yakin kita bisa mengatasinya,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa