KedaiPena.Com – Juru Bicara calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Muhamad-Rahayu Saraswati, Dodi Prasetya Azhari menilai, klaim pasangan Siti Nur Azizah-Ruhamaben tidak tepat.
Hal tersebut disampaikan oleh Dodi sapaannya, saat menanggapi pernyataan tim pemenangan Azizah-Ruhamaben yakni Rizki Jonis yang menyebut bahwa pasangan nomor urut dua tersebut tak memiliki beban masa lalu.
“Klaim paslon 02 harus dijelaskan lebih detail. Klaim Keduanya tidak punya beban dan rekam jejak masa lalu yang tidak baik di Tangsel, harus mampu diluruskan bahwa tidak sepenuhnya benar,” kata Dodi saat dikonfirmasi oleh wartawan, Kamis (3/12/2020).
Dodi menyinggung, beban masa lalu dimiliki oleh pasangan Azizah, Ruhamaben sebagai mantan direktur keuangan PT PITS. Menurut Dodi, kinerja Ruhama patut dipertanyakan selama menjabat sebagai Direktur Keuangan PT PITS.
“Bagaimana peran dan kinerja PT PITS sebagai BUMD Kota Tangsel. Pasalnya, PT PITS sudah menyerap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel kurang lebih Rp88 miliar yang diberikan secara bertahap sejak 2014,” tanya Dodi.
Dodi mempertanyakan, progres dari penyertaaan modal tersebut. Dengan anggaran sebesar itu, semestinya APBD Kota Tangsel terdongkrak.
“Begitu seharusnya kinerja BUMD, jangan cuma menyerap anggaran untuk modal saja, tapi harus bertanggung jawab juga dengan pertumbuhan APBD,” papar Dodi.
Tidak hanya itu, Dodi juga menyoroti, polemik jual-beli air bersih di Tangerang Selatan oleh PT PITS diakui oleh pihak PT PITS sudah berjalan sejak 2017.
Polemik ini sendiri, sambung Dodi, terjadi sebelum Ruhamaben mundur memutuskan untuk maju dalam Pilwalkot Tangsel pada Januari 2020 lalu.
“Padahal belum ada payung hukum pengelolaan dan pendistribusian Sistem Pengelolaaan Air Minum (SPAM) tapi perusahaan milik Pemkot Tangsel ini sudah menarik iuran dari warga. Apakah, hal ini dibenarkan,” tutur Dodi.
Dodi mengingatkan, ukuran utama bagi masyarakat Tangsel mendukung paslon di Pilkada Tangsel adalah rekam jejak yang bersih.
“Tidak pernah tersandung kasus korupsi dan tidak berpotensi melanjutkan atau membenarkan pembangunan yang salah arah, hal tersebut menjadi point penting dukungan masyarakat terhadap calon,” ungkap Dodi.
Dodi mengaku yakin masyarakat Tangsel, saat ini suudah lebih cerdas dan tidak akan tertipu rayuan manis.
“Utamanya kepada paslon yang hanya berorientasi kepada metode kampanye pencitraan belaka,” tandas Politikus Perindo ini.
Laporan: Muhammad Lutfi