KedaiPena.com – Direncanakan Bursa Kripto Indonesia akan mulai beroperasi sebulan dari sejak diresmikan. Oleh Karena itu, diharapkan para exchanger (red: pedagang aset kripto) dapat mendaftar sebelum Bursa Kripto berjalan.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko mengungkapkan para exchanger diberi waktu hingga bulan depan untuk mendaftar sebagai anggota bursa kripto Indonesia.
“Saat ini baru ada sekitar 23 calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang telah terdaftar sebagai anggota bursa kripto Indonesia. Harapannya, pelaku industri dapat menjalankan usaha mengikuti Undang-Undang berlaku dan mengedepankan perlindungan masyarakat,” kata Didid kepada wartawan usai acara peresmian bursa kripto Indonesia, Jumat (28/7/2023).
Ia menyatakan transaksi di bursa kripto diharapkan bisa mulai berlangsung bulan depan. Para exchanger yang belum mendaftar menjadi anggota bursa juga diberi waktu hingga bulan depan.
“Terkait teknis, kami sudah membuat tata tertib baik untuk bursa, kliring, dan kustodian. Kami juga memberi waktu para exchanger untuk mendaftar menjadi anggota bursa paling lambat bulan depan,” ujarnya.
Diketahui, sejak Aset Kripto marak ditransaksikan di Indonesia, Bappebti dan Kementerian Perdagangan semakin menunjukkan komitmen yang kuat dalam merangkul aset kripto dengan membuka pintu lebar-lebar bagi perkembangan sektor yang menjanjikan ini, sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.
“Pembentukan bursa berjangka aset kripto merupakan bukti pemerintah hadir dalam upaya menciptakan kepastian berusaha dan membangun ekosistem perdagangan Aset Kripto yang wajar dan adil,” ujarnya lagi.
Adapun 23 pedagang aset kripto yang sudah mendaftar per saat peresmian Bursa Kripto Indonesia, adalah Ajaib, Triv, Nanovest, Stockbit, Naga Exchange, Bittime, Dex Exchange, Reku, Pintu, Cyra, Galad Exchange, Gudang kripto, NVX, KMK, Indodax, Pluang, Vonix, Zipmex, Luno, Mobee, Upbeat, Tokocrypto, dan MAX.
Laporan: Ranny Supusepa