KedaiPena.Com – Anggota Komisi Keuangan DPR RI, Hafizh Thohir mengatakan, bahwa kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-44 Barack Obama ke Indonesia beberapa hari lalu sangatlah tidak pantas.
Sebab, kata Hafizh, di bawah kepimpinan Presiden yang pernah tinggal Indonesia ini lah, neraca perdagangan Indonesia dengan AS menurun. Tidak hanya itu. AS pun juga mengembargo CPO (Crude Palm Oil) milik Indonesia saat itu.
“Selama delapan tahun pemerintannya, hubungan neraca perdagangan Indonesia-AS justru mncapai posisi buruk. Neraca perdagangan pun dari sangat positif terus menurun,” beber Hafizh kepada KedaiPena.Com, Rabu (5/7).
“CPO kita juga diembargo. Dan ‘Trans Pacific Patnership’ (TPP) juga ia ciptakan hanya untuk memperkuat pengaruh AS di Asia,” sambung mantan Ketua Komisi VI DPR RI ini.
Hafizh menjelaskan, justru di bawah pimpinan Presiden George W Bush hubungan ekonomi Indonesia dan Amerika tengah Serikat labih baik dan cair.
“Posisi embargo Indonesia waktu itu malah dicabut oleh Bush senior,” ujar politikus PAN ini.
Atas hal tersebut, Hafizh pun mengaku kecewa, karena Obama yang mengatakan sangat paham dengan kehidupan di Indonesia, malah membuat jarak ekonomi terhadap Indonesia yang memiliki penerapan pajak dan hubungan dagang defensif.
“Setelah sekarang  sudah  tidak punya kuasa lagi baru berupaya mendekat ke negeri kami? Dan, rakyat elu-elukan anda. Lalu memangnya negera kami dapat apa?” dia bertanya.
Seperti diketahui, mantan Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama menghabiskan waktunya di Indonesia dari tanggal 23 Juni hingga 2 Juli 2017.
Selain menghabiskan waktunya di Indonesia dengan berlibur, pria yang sempat bersekolah di Menteng ini juga menemui Presiden Joko Widodo dan menjadi pembicara dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-44.
Laporan: Muhammad Hafidh