KedaiPena.Com- Koordinator Gerakan Bersama Buruh/Pekerja BUMN atau Geber BUMN Achmad Ismail meminta Kementerian BUMN dapat membenahi struktur direksi dan komisaris ID Food sebelum memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,6 triliun.
Permintaan Ais sapaanya didasari lantaran BUMN Pangan yang sebelumnya dikenal PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sedang terlilit utang hingga Rp 8,2 triliun di tengah pengajuan PMN sebesar Rp 1,6 triliun.
“Struktur personalianya dulu perlu dibenahi agar PMN nya kemudian bisa membuahkan hasil dan manfaat ekonomi maupun sosial,” kata Ais dikutip, Senin,(22/7/2024).
Ais menegaskan, bahwa pada prinsipnya, PMN disuntikkan kepada ID Food agar bisa menberikan manfaat ke depannya bagi negara baik secara ekonomi mauoun sosial.
Ais mengungkapkan, jika PMN tidak membuahkan hal-hal tersebut maka terdapat proses yang keliru di hulu alias kajian strategisnya maupun hilirnya atau pemnafaatannya.
“Nah dalam konteks ID food, mestinya PMN bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi pemenuhan tugas negara yg dibebankan kepadanya sebagai pemasok cadangan pangan nasional” ungkap Ais.
Ais mengingatkan, jika nantinya PMN yang sudah disuntikkan sebelumnya tak mampu memulihkan kinerja korporasinya maka layak untuk dihentikan.
“Pertanggungjawabannya harus clear semua sebelum memulai dengan PMN yang baru,” imbuh Ais.
Ais menambahkan, PMN merupakan uang rakyat yang dititipkan kepada pemerintah. Seyoganya, lanjut Ais, uang tersebut harus dopergunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat.
“Ingat, PMN itu uang rakyat lewat kendali kemkeu dan Kementerian BUMN. Dan harus dipergunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat dalam hal ini suplai pangan nasional agar bisa terjaga,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena