KedaiPena.Com- Pengamat Politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Prof Kacung Marijan mendorong Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden memahami akar masalah di dunia pendidikan sebelum menggelontorkan program-program.
Termasu, kata Prof Kacung, soal komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru mengaji dan guru agama lain.
“Ya, saya sih nantinya positif. Hanya, semua calon harus memahaminya secara komprehensif, tidak parsial,” jelas Prof Kacung, Selasa,(28/11/2023).
Dia mengatakan, isu pendidikan sangatlah kompleks, sehingga perlu komitmen serius untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia.
“Mulai kualitas pendidikannya, sarana prasarana yang terbatas, sampai kualitas pendidik nya juga terbatas,” tambah Prof Kacung.
Maka dari itu, jika para paslon berani bicara kesejahteraan para guru, dia berharap bukan hanya guru agama saja.
“Apa pun jenis gurunya, agama atau bukan,” ungkap Prof Kacung.
Para Paslon perlu melihat keadaan di lapangan, seperti apa ‘Pahlawan Tanda Jasa’ bekerja, mengabdikan diri pada bangsa. Juga mendengar cerita dan harapan para guru sehingga nantinya melahirkan kebijakan yang berkelanjutan.
Dalam hal kontestasi dan elektoral, isu kesejahteraan guru menjadi hal yang seksi. “Karena yang terkait itu melibatkan jutaan orang, jika sektor pendidikan dikaitkan dengan kepentingan elektoral,” tegas Prof Kacung.
Namun, dia mendorong para calon pemimpin bukan sekedar melempar janji, namun akan menepatinya saat mereka berkuasa.
“Siapapun pemenangnya, ya memang harus berusaha merealisasikannya,” pungkas Prof Kacung.
Laporan: Tim Kedai Pena