KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berkomentar mengenai tagar #2019GantiPresiden yang marak belakangan ini. Jokowi menyindir sejumlah pihak yang ingin mengganti presiden di 2019.
Di hadapan relawannya dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4/2018), Jokowi menegaskan bahwa berganti kaus tidak bisa dikaitkan dengan pergantian presiden.
Pengamat Politik, Ray Rangkuti menuturkan, sindiran Jokowi soal kaos dan slogan ganti presiden itu dapat dilihat sekaligus sebagai tantangan untuk partai atau kelompok manapun yang berkehendak mendapatkan presiden baru.
“Jadi partai atau kelompok manapun yang berkehendak untuk mendapatkan presiden baru, sebaiknya dapat diungkapkan dari sekarang,” ujar dia kepada wartawan, di Jakarta, ditulis Selasa (10/4/2018).
“Hal itu agar ungkapan ganti presiden tidak sekedar slogan yang ramai dibuat di kaos, tapi sebuah gerakan dengan alur, visi, program dan pigur yang terang benderang. Memang itulah sejatinya,” sambung dia.
Dengan begitu, lanjut dia, publik akan benar-benar ditawarkan alternatif, bukan slogan kampanye ganti presiden tanpa wujud figur calon pengganti adalah kampanye kosong.
“Padahal, dalam ruang demokrasi, sebaiknya yang dipertandingkan adalah visi, program dan tentu saja adalah siapa pigurnya. Kemunculan figur ini penting untuk memastikan apakah yang bersangkutan dikira layak oleh publik, diketahui jejak rekamnya, dikenal kemampuan kepemimpinanya,” imbuh dia.
Oleh karena itu sebaiknya para pengusung ganti presiden itu mulai berani menunjukan figur pengganti presiden yang akan diusung.
“Sehingga terjadi ide disandingkan dengan ide, visi dengan visi, program dengan program, dan figur dengan figur. Jangan sampai ide, visi, program dan figur malah dilawan dengan slogan, apalagi hanya dengan kaos,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh