KedaiPena.Com – Hasil survei Manulife Investor Sentimen Index (MISI) mengungkapkan bagaimana sebagian investor masih salah dalam memahami produk investasi dan potensi keuntungannya, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk memaksimalkan kekayaannya.
Hampir semua investor (94%) masih beranggapan bahwa tabungan dan deposito adalah produk investasi. Keengganan investor dalam mengambil risiko juga turut membatasi kemampuan mereka untuk mengumpulkan kekayaan.
Hampir tiga perempat (74%) dari investor Indonesia lebih memilih investasi yang berisiko rendah. Hal ini terlihat dari menguatnya
sentimen terhadap dana tunai yang meningkat, dari 71% di Q4 2015 menjadi 88% di tahun 2016.
Dengan menempatkan mayoritas (60%) dana pensiunnya di produk non-investasi yang menawarkan risiko rendah namun memberikan imbal hasil yang rendah, sebagian besar investor (65%) merasa yakin bahwa mereka telah cukup melakukan diversifikasi portofolio.
Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia mengatakan, setiap investor berhak mendapatkan imbal hasil dari simpanan hasil jerih payahnya.
Investasi pada saham dan obligasi sering kali memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan. Bagi investor yang tidak mengetahui bagaimana cara mengakses produk investasi tersebut, mereka harus mencari bantuan dari ahlinya.
Khusus untuk investor muda, mereka harus mencari bantuan dari sumber
yang terpercaya untuk memastikan bahwa mereka membuat pilihan yang terbaik untuk jangka panjang.
Laporan: Muhammad Hafidh