KedaiPena.Com – Memasuki usianya yang ke-276, Kabupaten Wonogiri terus berbenah. Untuk dapat menyejahterakan kehidupan warganya, pembangunan infrastruktur terus dilakukan guna menunjang roda perekonomian berjalan lebih cepat dan lebih baik lagi.
Contohnya pembangunan akses jalan, pembangunan pasar tradisional, dan pembangunan sekolah, menjadi prioritas utama agenda pembangunan Kabupaten Wonogiri.
Bahkan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo terus mendorong pembangunan sampai ke elemen desa guna percepatan pembangunan tersebut.
“Yang diinginkan Pak Bupati itu kerja nyata yang benar-benar ada terasa sampai masyarakat” ujar Sumaryanto, Kepala Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri saat ditemui KedaiPena.Com ditulis Jumat (5/5).
“Apalagi sekarang pemerintah desa bisa lebih berkembang karena ada program Dana Desa untuk pemerataan kemajuan desa,” imbuh bapak 2 anak ini.
Namun dalam kenyataan di lapangan, pemerintah desa belum dapat menggunakan Dana Desa itu dengan benar-benar maksimal. Karena sumber daya manusia dari para perangkat desa belum dapat meng-cover kebutuhan administrasi desa.
Perangkat desa masih tersandera dengan pekerjaan administrasi desa sehingga kemajuan pembangunan menjadi terhambat. Alhasil pembangunan yang tercipta baru pada aspek infrastruktur, sedangkan aspek pertanian, pariwisata, maupun pendidikan belum dapat tersentuh karena masih tersandera nya para pengabdi desa ini.
“Anggaran Dana Desa kami mengajukan semuanya untuk pembangunan infrastruktur, dan sekarang oleh pak totok kepala Bidang Pengembangan Daerah baru dikoreksi sebelum naik ke pak Bupati” jelas kader PDI Perjuangan ini.
Jika melihat besaran anggaran Dana Desa yang diajukan sudah terbilang cukup besar. Tahun ini saja Desa Keloran mengajukan anggaran sebesar sekitar Rp800 juta. Namun sayangnya dana desa yang besar tersebut hanya terserap pada sektor infrastruktur saja, seperti perbaikan jalan dan pembangunan saluran irigasi untuk mengairi sawah-sawah. Padahal terdapat potensi pariwisata yang dapat dieksplorasi, ataupun bantuan untuk pendidikan anak sekolah.
Kepala desa yang baru menjabat 3 bulan ini menjelaskan, untuk tahun ini anggaran Desa Keloran sebesar Rp800 juta. Alokasi penggunaan dana itu dipergunakan selain untuk pembangunan irigasi sawah, betonisasi jalan-jalan yang ada beberapa dusun. Seperti Dusun Kalipuru, Dusun Melikan, Dusun Kernen dan dusun-dusun lainya.
“Kami belum bisa mengalokasikan dana desa untuk sektor lain, pariwisata misalkan, karena kami perangkat desa masih tersandera oleh administrasi desa, bahkan para perangkat sampai harus lembur di malam hari yang akhirnya menjadi perhatian masyarakat,” tandasnya.
Besarnya dana desa yang diberikan kepada desa ini bertujuan untuk pengembangan daerah pada tingkat desa, mengingat masing-masing desa memiliki potensi yang berbeda dengan desa lainnya. Maka seorang kepala desa harus benar-benar dapat memahami apa yang harus dapat dikembangkan untuk dapat memajukan desa yang dipimpinnya.
“Sehingga dana desa dapat diserap dengan baik dan dapat mensejahterakan rakyat pada tingkat desa,” tandas dia.
Laporan: Aris Sugiyanto