KedaiPena.Com – Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR meminta para pejabat dan pegawai di lingkungan Satuan Kerja Pengembangan Perumahan untuk tetap fokus pada pembangunan rumah susun (Rusun) dan rumah khusus (Rusus) bagi masyarakat.
Pasalnya, adanya Rusun di kawasan perkotaan dan Rusus di berbagai wilayah perbatasan merupakan salah satu solusi untuk memajukan dan pemerataan pembangunan di Indonesia,
“Satker Pengembangan Perumahan adalah ujung tombak Ditjen Penyediaan Perumahan dalam membangun Rusun dan Rusus bagi masyarakat. Oleh karena itu, saya harap tetap fokus dalam pelaksanaan pembangunan sehingga target pembangunan Rusun dan Rusus bisa selesai tepat waktu dan tepat sasaran,†ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin saat memberikan arahan pada Pembekalan Pegawai Satker Pengembangan Perumahan di Kementerian PUPR, Jakarta, ditulis Kamis (2/2).
Syarif menerangkan, keberhasilan pembangunan yang ingin dicapai oleh Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR bukan hanya sekedar indikator dari pencapaian penyelesaian fisik bangunan dan penyerapan anggaran saja. Namun pihaknya menilai keberhasilan dari apakah bangunan yang sudah selesai dibangun tersebut dapat segera dihuni ataupun dimanfaatkan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan hunian yang layak.
“Saya ingatkan agar Satker Pengembangan Perumahan bukan hanya sekedar mengejar pembangunan fisik dan penyerapan anggaran keuangan. Kalau memang hasil pembangunan yang ada tidak dapat dihuni ataupun belum dihuni oleh masyarakat yang membutuhkan berarti kinerjanya dapat dikatakan masih gagal. Output kepenghunian bangunan yang selesai oleh masyarakat itulah keberhasilan kita,†terangnya.
Lebih lanjut, Syarif menerangkan, anggaran pembanunan perumahan tahun 2017 ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Alokasinya sebesar Rp 8,2 Triliun tersebut sekitar 91 persennya diperuntukkan untuk pembangunan fisik perumahan baik vertikal maupun horizontal.
Berbagai program perumahan seperti pembangunan Rumah Susun, Rumah Khusus, Rumah Swadaya serta bantuan prasarana, sarana dan utilitas pun telah disiapkan. Selain itu, sebaran pembangunan perumahan pun sebisa mungkin seimbang antara wilayah barat dan timur.
Dari data yang ada, diketahui pembangunan perumahan tahun 2017 di wilayah barat ditargetkan sebanyak 59.316 unit atau 46 persen, sedangkan wilayah timur sebanyak 69.020 unit atau 54 persen dari total target pembangunan yang ada.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik, Syarif berharap agar para pegawai di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan khususnya di Satker Pengembangan Perumahan dapat bekerja sesuai aturan yang berlaku.
“Sesuai arahan Menteri PUPR setiap pegawai harus menghindari tindak korupsi. Bekerjalah sesuai arahan pimpinan yang tidak melanggar aturan yang berlaku. Jangan sampai bangunan fisik selesai, anggaran terserap dan yang pasti jangan sampai bermasalah dengan hukum,†tandasnya.
Sementara itu, Kepala Satker Pengembangan Perumahan Ditjen Penyediaan Perumahan Erizal menuturkan, adanya penggabungan Satker Rusun dan Rusus menjadi satu diharapkan dapat lebih mempermudah koordinasi pembangunan perumahan yang ada.
Saat ini, imbuhnya, di Satker Pengembangan Perumahan memiliki sebanyak 166 orang pegawai. Mereka semua bekerja untuk menyelesaikan pembangunan Rusun seperti pembangunan Rusun di kawasan perkotaan serta Rusus di perbatasan.
“Kami berharap seluruh pegawai dapat bekerjasama dengan baik sebaik penyelesaikan pekerjaan Rusun dan Rusus ini tidak mengenal waktu dan embutuhkan disiplin kerja yang baik,†tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh