KedaiPena.Com – Permainan ‘King-Maker’ Jokowi tidak akan efektif dan hanya akan menjadi akrobatik media. Hal ini pun tidak mengurangi resiko pasca-Jokowi.
Demikian disampaikan tokoh nasional Rizal Ramli di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Rizal pun memaparkan hal yang sebaiknya dilakukan Jokowi untuk mengurangi resiko setelah tidak menjadi presiden.
“Pertama, Jokowi harus belajar “tahu diri” dan “berterima kasih”. Jangan lagi sok-sok main-main King-Maker,” kata dia.
Rizal menyarankan Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
“Kalau enggak ada Mbak Mega enggak ada Mas Jokowi presiden, walaupun Budi (Ketum Projo Buri Arie) dan kawan-kawan yang fight. Jadi belajar untuk terima kasih dan tahu diri,” imbuhnya.
Jokowi pun tidak akan menjadi Gubernur DKI jika tidak mendapat sokongan dari Prabowo Subianto.
Cara Jokowi berterima kasih kepada Megawati itu, kata Rizal Ramli, dengan tidak mendukung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
“Dengarkanlah istilahnya arahan dari Mbak Mega, arahan Mbak Mega nomor satu bukan Ganjar, ya jangan lagi coba-coba dukung Ganjar,” tuturnya.
Kemudian, fokus ke Trisakti, yang telah diabaikan Jokowi selama 7 tahun berkuasa.
“Ketiga, memerintahkan para menteri untuk fokus menyelesaikan masalah yang membuat rakyat hidup susah, bukan malah sibuk kampanye wara-wiri,” pinta RR.
“Keempat, melakukan langkah untuk mengembalikan demokrasi yang bersih dan amanah dengan cara mendorong penghapusan threshold 20 persen. Kembali sesuai dengan UUD yaitu tidak ada threshold (0 persen),” jelas eks penasehat ekonomi PBB ini.
“Capres-capres dicalonkan oleh partai yang ikut Pemilu. Jika langkah itu dilakukan maka Jokowi akan meninggalkan ‘legacy‘ yang bersejarah dan bisa mengurangi resiko pasca-Jokowi,” tandas DR. Rizal Ramli.
Laporan: Muhammad Lutfi