KedaiPena.Com – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X membuka kesempatan bagi pelaku maupun pemerhati budaya untuk mendapatkan fasilitasi program pemajuan kebudayaan kembali di tahun 2023 ini. Salah satu kegiatan yang difasilitasi, yaitu dokumentasi objek pemajuan budaya, di mana salah satu yang merupakan objek pemajuan kebudayaan tersebut adalah permainan tradisional.
Menurut UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, permainan rakyat/tradisional adalah berbagai permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, yang bertujuan untuk menghibur diri.
Koordinator kegiatan, Markus Apriadi JP bersama Kameramen Eki Trijaya Putra, dan Dimas sebagai penuntunnya di Sanggar Banyu Bening sebagai citra kegiatan pembuatan dokumentasi ini.
Sanggar Banyu Bening merupakan salah satu sanggar di Tempursari, Kalurahan Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, cukup aktif mengenalkan nilai-nilai leluhur salah satunya kepada anak-anak, baik melalui tari, pembelajaran bahasa Jawa, maupun kegiatan lain seperti permainan tradisional
Permainan tradisional sendiri kini yang populer dan masih dimainkan di kalangan umum mungkin bisa dihitung jari. Kemajuan teknologi, kemudahan akses, dan kenikmatan bermain game di gadget menjadi salah satu penyebab permainan tradisional lebih jarang dimainkan, mengingat permainan tradisional juga membutuhkan prasyarat seperti lapangan yang luas dan teman yang hadir secara fisik.
Akan tetapi, syarat-syarat tersebut juga memiliki dampak positif yang tidak didapat dengan game di gadget, misalnya aspek sosial emosional dengan pertemuan langsung yang terjadi, aspek fisik motorik yang lebih banyak ditawarkan, atau aspek bahasa yang lebih banyak diujarkan saat berkomunikasi dengan teman.
Bukan berarti bermain/menggunakan gadget untuk anak dilarang, hanya saja perlu batasan tertentu dan perlu diberi alternatif kegiatan supaya anak dapat mengendalikan dirinya serta mengenal kembali nilai-nilai leluhur melalui permainan tradisional yang dahulu dimainkan anak-anak.
Harapannya dengan kegiatan dokumentasi permainan tradisional di Sanggar Banyu Bening ini, permainan tradisional yang jarang dimainkan bahkan hampir hilang, dapat mulai diingat kembali, dimainkan, dan dijadikan alternatif kegiatan yang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak.
Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya yang melimpah memiliki beragam permainan tradisional yang menjadi bagian dari identitas bangsa. Oleh karena itu, pentingnya melestarikan permainan tradisional Indonesia menjadi suatu hal yang harus diperhatikan dan diwujudkan dalam upaya mempertahankan warisan budaya yang berharga ini.
Permainan tradisional Indonesia merupakan cerminan dari identitas budaya bangsa yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap daerah di Indonesia memiliki permainan tradisional yang khas dan unik, menggambarkan adat, kebiasaan, dan cerita sejarah lokal.
Melestarikan permainan tradisional berarti melestarikan identitas dan akar budaya bangsa yang telah ada sejak zaman dahulu kala. Dengan menjaga dan melestarikan permainan tradisional, generasi muda dapat tetap terhubung dengan identitas budaya mereka dan menjadi bagian dari warisan budaya yang berharga.
Permainan tradisional tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran bagi generasi muda untuk memahami nilai-nilai kebersamaan, kerjasama, ketekunan, dan persaudaraan.
Melalui permainan tradisional, mereka dapat belajar tentang pentingnya bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, menghormati aturan main, dan menghadapi tantangan dengan semangat juang yang tinggi. Semua nilai-nilai tersebut membantu memperkuat jati diri dan karakter positif generasi muda sebagai penerus bangsa.
Permainan tradisional Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya nenek moyang kita. Melalui melestarikan permainan tradisional, kita ikut melestarikan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Pelestarian warisan budaya ini juga berkontribusi pada promosi pariwisata dan menjadi daya tarik wisata budaya bagi wisatawan mancanegara.
Melestarikan permainan tradisional Indonesia bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan lembaga pendidikan, tetapi juga tugas seluruh masyarakat Indonesia.
Laporan: Muhammad Rafik