KedaiPena.Com – Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengakui bahwa diskursus publik soal anggaran itu memang penting, namun sebaiknya jangan diarahkan untuk menyerang personal.
Demikian disampaikan oleh Sandi sapaannya saat menanggapi kritik yang dilayangkan kepada mantan rekannya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait anggaran KUA-PPAS DKI Jakarta 2020 yang sedang viral.
“Jangan nyerang Pak Anies pribadinya, tapi tolong perbaiki sistemnya. Waktu itu saya bilang, puluhan ribu kegiatan gak akan mungkin keliatanlah,” ujar Sandi kepada wartawan, Jumat, (8/11/2019).
Sandi mengatakan bahwa memang diperlukan kerja bersama dalam kolaborasi dan ada partisipasi masyarakat. Menurut Sandi hal ini positif.
“Kita juga jangan baperan gitu, untuk item-item yang diangkat
merupakan partisipasi publik, baik langsung melalui publik
medsos, maupun melalui partai-partai yang ada di DPRD, seperti PSI,” ungkap Sandi.
Mantan Cawapres Prabowo Subianto ini menegaskan, jika selama berbicara mengenai hal-hal yang konstruktif maka masih sangat positif.
“Tapi kalau sudah sangat
personal, negatif atau cenderung memecah belah itu yang harus
kita hindari,” pungkas Sandi.
Diketahui, akhir-akhir ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sorotan. Hal itu lantaran tindakan politisi muda dari Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana.
Di awal masa bertugas, yakni saat pembahasan anggaran, William mengungkap kejanggalan berupa anggaran pembelian lem Aibon sebesar Rp82 miliar pada rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 DKI Jakarta.
Anggaran ini diajukan oleh Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat untuk lem Aibon dalam penyediaan alat tulis kantor.
Laporan: Muhammad Lutfi