Artikel ini ditulis oleh Tomy Suryatama, FTUI 89. Cibubur, 8 Mei 2021.
Marhaen kok mendukung habis-habisan para pemodal?
Sosialis kok mendukung swasta kuasai aset Negara?
Nasionalis kok setuju sumber daya alam kita dikuasai asing?
Demokrat kok setuju penangkapan mereka yang sekedar menyampaikan haknya?
Liberal kok mendukung Negara bersikap otoriter?
Sekuler kok mendukung Negara ngurusin keyakinan warganya?
Humanis kok setuju penghilangan nyawa tanpa pengadilan?
Pencinta lingkungan kok senang hutan dijarah?
Anti korupsi kok setuju KPK dilemahkan?
Anti kolusi kok diam saja melihat para pengusaha jadi pejabat negara?
Anti nepotis tapi mendukung anak-menantu jadi pejabat negara?
Anti Soeharto kok diam ketika cara-cara Orde Baru kembali digunakan?
Jadi, tolong sampeyan jelaskan ke saya.
‘Sampeyan’ itu sebenarnya “mahluk” apa?
[***]