KedaiPena.com – Pengelolaan sampah laut yang lebih optimal, diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan pelestarian terumbu karang di Kepulauan Seribu Jakarta.
Founder Smiling Coral, Hermansyah menyebutkan dalam upaya pelestarian terumbu karang, sampah laut menjadi salah satu aspek yang patut diwaspadai.
“Karena sampah yang masuk ke wilayah terumbu karang berpotensi menghalangi upaya melestarikan terumbu karang itu sendiri dan berkorelasi juga dengan kehidupan laut itu sendiri,” kata Hermansyah, Jumat (10/2/2023).
Ia menyebutkan Terumbu karang adalah tempat berlindung dan berkembang biak bagi setidaknya 25 persen spesies laut di dunia dan berperan dalam mengurangi polusi lautan.
“Karena itu, jika sampahnya semakin meningkat maka semakin sulit pelestarian terumbu karang ini. Bahkan di beberapa titik, terumbu karang sama sekali tidak mau tumbuh, walaupun sudah kita tanam,” ujarnya.
Ia menyebutkan kehadiran sampah plastik, bisa mengakibatkan dua hal pada terumbu karang.
“Yang pertama adalah bisa menutupi akses sinar Matahari, yang dibutuhkan terumbu karang untuk bertumbuh. Tumpukan sampah yang mengapung itu bisa berukuran 10 kali 10 meter,” ujarnya lagi.
Yang kedua, lanjutnya, keberadaan sampah ini juga membuka potensi terumbu karang lebih rentan terpapar penyakit.
“Misalnya coral bleaching atau pemutihan karang. Atau penyakit karang yang paling sering dijumpai, seperti sabuk hitam (black band disease) dan sabuk putih (white band disease),” kata Hermansyah.
Ia mengharapkan ada langkah nyata untuk menyelesaikan masalah sampah ini, bukan hanya sekedar wacana.
“Sampah ini berdampak langsung pada terumbu karang. Tanpa adanya perubahan pengelolaan sampah, maka upaya pelestarian terumbu karang tidak akan optimal,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa