KedaiPena.Com – Menyambut dies natalis ke 51, Perbanas Institute menggelar Seminar Nasional Perbanas Institute (SNAP) di Auditorium Unit 3 Kampus Perbanas, Setia Budi, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (11/3/2020).
Seminar sendiri bertema Banking Industry Development through Innovation and Digitalization: Strategy to cope with Global Economic Slow Down and Domestic Economic Risks.
Dalam seminar tersebut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono memberikan keynote speaker.
“Kita lihat hari ini saya kira tema yang menarik. Selamat untuk Perbanas yang sudah berusia 51 tahun,” kata Erwin sebelum memberikan keynote.
Berbagai macam rangkaian acara yang akan diselenggarakan antara lain adalah Seminar Nasional, Call for Paper dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Rangkaian kegiatan tersebut dilangsungkan dari tanggal 11-12 Maret 2020
SNAP 2020 diawali dengan diselenggarakannya seminar nasional yang dilaksanakan di Auditorium Kampus Perbanas Institute Jakarta pada hari Rabu (11/3/2020).
Selain itu, seminar juga menghadirkan beberapa narasumber seperti Ahmad Siddik Badruddin (Direktur Manajemen Resiko Bank Mandiri), Armand Wahyudi Hartono (Wakil Presiden Direktur Bank BCA) dan Adrian Gunadi (Co-Founder & CEO Investree).
Setelah acara Seminar dilanjutkan dengan kegiatan Call for Paper, di mana dalam kegiatan tersebut para dosen dan mahasiswa menyajikan materi penelitian mereka.
Materi penelitian yang disajikan pada kegiatan tersebut terkait dengan bidang Banking Industry, Digitalization, Financial Management and Accounting, Innovation, Information Technology, Digital Marketing and Human Capital.
Selanjutnya sebagai rangkaian kegiatan terakhir dilaksanakannya Pengabdian Kepada Masyarakat yang mengusung tema Program Go Green di Kawasan Industri Cikupa Tangerang, Banten yang diselenggarakan oleh dosen dan mahasiswa pada Kamis (12/3/2020).
Kegiatan SNAP 2020 perlu dilaksanakan karena Perbanas Institute melihat bahwa perkembangan inovasi yang terjadi saat ini di Indonesia, termasuk digitalisasi, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan industri perbankan dan perekonomian Indonesia.
Oleh karenanya diperlukan strategi-strategi yang dapat memberikan solusi atas masalah industri perbankan dan mengatasi dampak perlambatan ekonomi global terhadap risiko-risiko ekonomi domestik.
Inovasi dan digitalisasi yang tepat guna akan menyelaraskan perubahan dan kebutuhan masyarakat di dalam arus globalisasi.
Perubahan-perubahan dan solusi harus sesuai dengan teknologi yang tepat dan terbarukan.
Teknologi yang dapat memberikan solusi harus didukung oleh informasi dan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan. Seperti diketahui bersama bahwa kesuksesan industri didominasi oleh fitur inovasi dan digitalisasi.
Selanjutnya industri e-commerce dan industri start-up, yang mengarah kepada inovasi dan berjaya di era digital ini, menjadi pilar ekonomi penting dalam rencana strategis perekonomian Indonesia.
Laporan: Muhammad Hafidh