KedaiPena.Com- Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyambut baik usulan wapres Ma’ruf Amin yang membuka peluang menjadikan Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Riau sebagai lokasi penempatan pengungsi rohingnya.
“Usul wapres tersebut sangat mulia, penting, dan mendesak. Para pengungsi Rohingya tersebut adalah sesama manusia. Mereka sudah menderita dari penindasan dan pengusiran, ditambah penderitaan diombang-ambingkan ombak lautan tanpa makanan cukup,” beber Din, Kamis,(7/12/2023).
Din menegaskan, sudah saatnya Indonesia sebagai bangsa cinta damai dan adil menunjukkan rasa kemanusian. Terlebih, Pancasila mengajarkan soal kemanusiaan yang adil dan beradab, untuk bertindak.
“Saatnya Indonesia menyediakan satu dari 17.500 pulau yang dimilikinya, seperti dulu Pemerintah Orde Baru menyediakan Pulau Galang bagi pengungsi Vietnami,” imbuh Din.
Din berharap, usulan wapres Ma’ruf ini juga dapat dilaksanakan pemerintah. Din meminta, agar Wapres Ma’ruf dapat memimpin pelaksanaan dari usulanya tersebut di lapangan.
“Para pengungsi Rohingya, yang kebetulan beragama Islam terusir dari tanah kelahiran mereka di Rakhine State Myanmar, karena dianggap tidak berkewarganegaraan Myanmar walau mereka sudah lahir dan tinggal di sana berabad-abad secara turun menurun,” kata Din.
Din mengatakan, bahwa para pengungsi rohingnya sejatinya adalah warga negara yang sah dan bahkan pernah ikut terlibat dalam Pemerintahan Myanmar.
Namun, kata Din, pengungsi rohingnya diusir lantaran rezim Junta Militer Myanmar atas desakan kelompok keagamaan ekstrim.
“Menindas mereka dan mengusir mereka dari kampung halamannya,” papar Din.
Din mengungkapkan, para pengungsi rohingnya yang terdampar di Indonesia, di Aceh bahkan sampai Sulawesi Selatan, ditaksir berjumlah ratusan dan ada kecenderungan bertambah.
Masalahnya, lanjut dia, lembaga pengungsi dunia UNHCR tidak berdaya atas alasan stateless atau tidak berkewarganegaraan untuk masyarakat rohingnya.
“Pemerintah Indonesia tidak dapat berbuat banyak untuk menampung mereka, katanya, demi menjaga solidaritas ASEAN. Syukur ada lembaga swadaya masyarakat dan organisasi Islam seperti Muhammadiyah membantu mereka walau tidak maksimal,” tandas dia.
Laporan:Muhammad Lutfi