KedaiPena.Com – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamadani melakukan peninjauan ke tempat pelatihan praktek fishing untuk calon pekerja migran Indonesia (CPMI) di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu, (14/11/2020).
Brani begitu ia disapa melakukan lawatan langsung ke tempat pelatihan praktek fishing yang berada di Labuhan Bajomulyo. Tinjauan yang dilakukan oleh Brani ini, terkait dengan rangkaian acara migrant day BP2MI bergerak, sudah berlangsung sejak, Senin kemarin.
Bagi Brani, pelatihan kepada CPMI sebelum bekerja ke negara penempatan sangat penting lantaran akan menjadi modal dasar untuk mempertahankan diri ketika sudah mulai bekerja di daerah penempatan.
“Ini sebetulnya untuk menjadi modal keterampilan yang memang wajib mereka miliki. Mengetahui bahasa setempat dan bagaimana mengusai keahilan dan keterampilan itu semua untuk basis dalam mempertahankan diri dan melindungi diri mereka saat bekerja,” tutur Brani kepada awak media seusai melakukan peninjauan.
“Ini yang dibutuhkan kita semua untuk menempatkan pekerja yang memiliki keahlihan keterampilan dan mereka disebut pekerja terampil dan profesional,” sambung eks Anggota DPD RI ini.
Para CPMI yang berada di laut tersebut diberikan pelatihan tentang bagaimana melepas jaring hingga kembali mengangkatnya. Lalu, juga para CPMI diberikan pelatihan untuk melakukan penangkapan ikan.
Tinjauan ke tengah laut ini, dilakukan Brani dengan menggunakan, perahu pol air. Brani ditemani oleh sejumlah petinggi BP2MI dan awak media serta para CPMI asal Pati.
“Kita melihat tadi di tengah laut. Bagaimana cara mereka melepas jaring mengankat kembali penangkapan ikan yang tentunya harus dilakukan mereka secara profesional. Mereka itu, anak- anak muda, usia rata- rata 17 sampai 24 Tahun. Mereka adalah pemilik masa depan negara ini, yang tentu negara wajib memberikan fasilitasi terkait proses penempatan dan bagaimana negara hadir memberikan pelindungan kepada mereka,” papar Brani.
“Kalau di balai lembaga keterampilan dan nelayan Pati tentu hal – hal terkait keterampilan yang harus mereka kuasai itu yang diajarkan latihan menangkap ikan, fisik dan mental keterampilan sebagai nelayan dan pekerja di sektor perikanan,” tambah Politikus Partai Hanura ini.
Brani sendiri menuturkan, sedianya di Indonesia sudah banyak lembaga yang memberikan pelatihan untuk para calon PMI.
“Kita sebetulanya banyak memilik lembaga yang jelas adalah pendekatan kompetensi mereka itu digembleng baik dilakukan oleh swasta dan pemerintah. Karena, yang penting sebetulnya adalah sinergi antara lembaga pelatihan dan keterampilan serta pemerintah daerah dan pusat,” pungkas Brani.
Laporan: Muhammad Hafidh