KedaiPena.Com – Sejumlah Ibu-ibu dari perkumpulan Perempuan Peduli Nusantara (PPN) mengunjungi kantor Begawan Ekonomi Rizal Ramli di bilangan Tebet, Jakarta Selatan pada, Kamis (27/8/2020).
Sebelum emak-emak, RR begitu Rizal Ramli disapa menerima kunjungan dari beberapa tokoh kultural NU.
Ketua Umum Perempuan Peduli Nusantara (PPN), Inge Mangundap, mengungkapkan, alasan dirinya mendatangi RR karena kecewa dengan berbagai kebijakan tidak populis yang dikeluarkan pemerintah di tengah krisis.
Sebagai contoh, lanjut dia, misalnya terkait kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tanpa adanya pemberitahuan ke publik dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
Belum lagi, lanjut dia, terkait sistem pendidikan online yang menambah beban biaya lantaran harus membeli kuota internet, dan penyaluran dana bansos yang masih semerawut.
“Pemerintah terkesan tak punya hati. Bayangkan, di saat krisis tega teganya pemerintah naikkan iuran BPJS, naikan TDL, dan sebagainya. Harusnya kan perhatikan dong industri kreatif, kredit untuk UMKM di tambah dan dipermudah,” cetus Inge.
Selanjutnya, kata dia, dibandingkan terkait penanganan krisis di era pemerintahan Presiden Jokowi dengan masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid sangat berbeda.
Inge menegaskan, era kepemimpinan Gus Dur dinilai lebih bijak dan membuahkan hasil yang sangat bagus.
“Era Gus Dur itu kan arsitek ekonominya Bang Rizal. Faktanya beliau (Rizal Ramli) mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari minus 3 persen ke positif 4,5 persen, kurang dari 2 tahun. Bahkan, di tengah krisis, gaji PNS, pensiunan, TNI dan Polri bisa naik 125 persen. Jadi, kita yakin banget kalau Bang RR mampu memperbaiki kondisi ekonomi sekarang ini,” ujar Inge.
Ia pun menyampaikan, hasil dari audiensi dengan Rizal Ramli ini akan langsung di sampaikan kepada DPR RI untuk di tindaklanjuti.
“Solusi dari Bang Rizal, nantinya akan kami ajukan ke DPR agar dapat diperjuangkan. Untuk tujuan ini, kami telah memohon audiensi kepada bapak Sufmi Dasco (Wakil Ketua DPR),” tandasnya.
Diketahui emak-emak tersebut berasal dari beberapa daerah, diantaranya Jakarta, Aceh, Medan, Padang, Lampung, Bogor, Yogya, Solo, Sragen, Lombok, dan Gorontalo.
Laporan: Muhammad Lutfi