KedaiPena.Com – Sejumlah elit koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta agar gempa dan tsunami di sulawesi tengah ditetapkan sebagai status bencana nasional.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir mengatakan usulan sejumlah elit tersebut menujukan ketidakmampuan Gubernur Sulteng yang juga kader Gerindra Longki Djanggola
Kata Inas begitu ia disapa, jika itu ditetapkan menjadi status bencana nasional, maka Longki gagal menangani gempa di Sulteng. Bagi dia, tak ada masalah status bencana nasional asalkan Gerindra juga setuju menilai Longki gagal.
“Kalau status bencana nasional artinya pemerintahan daerah lumpuh. Artinya secara tidak langsung, Longki gagal alias kagak mampu,” tuturnya kepada wartawan, Rabu (10/10/2018).
Inas mengungkapkan hal tersebut lantaran jika merujuk lima variabel yang ditentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), salah satu variable yang penting adalah terkait dengan pernyataan kepala daerah.
Jika diketahui, lima variabel yang dimaksud adalah jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan sarana, cakupan luas wilayah terdampak bencana dan keberfungsian pemerintah daerah.
“Variabel yang paling sulit untuk ditetapkan BNPB karena harus ada pernyataan dari kepala daerah bahwa pemerintah daerahnya sudah tidak berfungsi,” jelas Ketua Fraksi Hanura di DPR itu.
Dengan kondisi demikian, Inas menilai bahwa permintaan para elit di koalisi Prabowo-Sandi terasa ambigu. Penyebabnya, kata dia, lantaran elektabilitas Prabowo dalam survei yang terus melorot.
“Jangan-jangan sedang ambigu nih, gara-gara survei Prabowo melorot terus kali ya,” ungkap Inas.
Laporan: Muhammad Hafidh