KedaiPena.com – Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Salahuddin Rafi mengungkapkan, fokusnya ialah mengelola Bandara Kertajati dan Aero City dengan kapasitas penumpang bandara sekitar 5 juta penumpang lebih.
“Tugas kami hanya dua yaitu mengelola
bandara Kertajati, dan Aerocity kawasan bandarudara. Profil bandara Kertajati kapasitas penumpangnya 5,6 juta dan pergerakan penumpangnya pada tahun 2019 itu masih 4.200 per tahun dan kargonya masih 141,2 masih jauh dari harapan dari pertama kali dioperasikan,” ucap Salahuddin Rafi, ditulis, Selasa, (28/7/2020).
Selanjutnya, ia menilai, bahwa dari awal dirinya bergabung pada akhir tahun 2019 dan diberikan amanah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk fokus pada penerbangan Haji dan Umrah.
“Lalu waktu itu saya bergabung Desember 2019, dipertengahan BIJB ini dua amanah yang diberikan oleh pak Gubernur kepada saya fokus dalam push penerbangan Umrah dan Haji. Dan alhamdulillah Menteri Agamanya sudah menyatakan tahun 2020 ini, Kertajati menjadi Haji flight meskipun batal pada tahun ini,” tambahnya.
Menurutnya, penerbangan tetap terjadwalkan dari awal tahun terdapat 34 kegiatan flight. Ia pun menjelaskan bahwa dari 34 flight itu terdiri dari 17 Flight pemberangkatan.
“Lalu penerbangan tetap terjadwal kan dari pertengahan kemarin dari awal tahun terdapat 34 flight, 17 datang dan 17 berangkat dari berbagai tujuan dan masih sampai saat ini belum ada yang mengundurkan diri, namun belum beroperasi. Sama halnya dengan bandara-bandara yang lain yang ada di Indonesia ataupun di seluruh dunia setelah covid_19 ini,” jelasnya
Tidak hanya itu, Rafi sapaanya mengatakan, dari gerakan penumpang dapat terlihat dari 2018 dari operasi Mei, lalu ada pengalihan penerbangan Jet dari Husain Sastranegara pindah ke Kertajati.
“Ini kita sudah bisa liat dari gerakan penumpang dan pesawat target warna kuning pertebangan Indonesia, Karana ini bisa di lihat dari perlihatan 2018 dari operasi bulan Mei, lalu ada pengalihan penerbangan jet dari Husain Sastranegaraata pindah ke Kertajati dampak dengan, tahun 2019 terlihat ada peningkatan dan sudah mulai cartif market terbentuk terlihat dari rute ada dari Balikpapan dan muara namu serta Denpasar nya yang diminati,” kata Rafi.
Rafi menambahkan, beberapa daerah pun menjadi dari pergeseran penumpangan juga terlihat disini dari 2018 tapi masih jauh dari sebuah harapan program kerja.
“Pekanbaru, Banjarmasin, Surabaya, ujung Batam, Jeddah bahkan perjalanan ciater flight Umrah, Manado, Cengkareng, Kertajati, Semarang dan Kuala Lumpur Malaysia air land dulu sudah seminggu dua kali itu di Kertajati dan dari pergerakan penumpang juga terlihatan disini dari 2018 tapi masih jauh dari harapan program kerja,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi