KedaiPena.com – Saat Closing Ceremony KTT Y20, Co-Chair Y20 Indonesia 2022, Rahayu Saraswati menyampaikan tantangannya kepada para pemimpin dunia.
“Kalian (para pemimpin dunia) mengatakan kamilah masa depan dunia. Kami meminta hak kami untuk menentukan masa depan seperti apa yang akan kami warisi,” kata Sara di depan Menteri Koordinator PMK, Muhadjir Effendy dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, ditulis Minggu (24/7/2022).
Ia, sebagai perwakilan pemuda dan pemudi, menyatakan siap berkontribusi dalam menyokong Communiqué, yang mengusung empat isu prioritas, yakni Ketenagakerjaan Pemuda, Transformasi Digital, Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni, serta Keberagaman dan Inklusifitas – ditambah dengan isu cross-cutting tentang Kesehatan Global.
“Kami pemuda ada untuk berkontribusi. Kami hanya butuh kesempatan. Berikan kami kursi di meja pengambilan keputusan, dan kami tidak akan mengecewakan. Bahkan di KTT G20 sekalipun,” ujarnya lantang.
Negosiasi final dan penandatanganan draf akhir communiqué dilakukan Jumat (22/7/2022) pagi di Gedung Konferensi Asia Afrika (KAA).
“Ini momen bersejarah dari berbagai aspek. Pertama karena ini communiqué kedua yang ditandatangani di gedung tersebut setelah KAA, dan yang kedua, Y20 baru akan terjadi lagi setelah 20 tahun karena (negara-negara G20) digilir. Jadi 20 tahun dari sekarang kita bukan pemuda lagi. Sekali seumur hidup ini,” ujarnya lagi.
Para pemimpin yang telah hadir meramaikan acara KTT Y20 minggu ini, dari Ketua DPR RI, Puan Maharani ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sampai empat menteri yang memberikan sambutan (Menlu, Menko Ekon, Menko PMK, dan Menpora), menyatakan mendukung agenda KTT Y20 dan akan memperjuangkannya kepada Presiden Joko Widodo untuk diikut sertakan di dalam Leader’s Declaration di bulan November nanti.
“Gen Z dan Gen Millenial adalah mayoritas penduduk Indonesia saat ini. Sudah saatnya pemimpin-pemimpin kita melihat kita bukan hanya sebagai obyek ambisi politik tetapi sebagai tuan atas takdir kita sendiri. Mereka hanya perlu membaca isi Communiqué-nya untuk melihat anak muda sangat layak didengar,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh