KedaiPena.Com – Kementerian Perdagangan harus sadar diri. Jangan ngotot melakukan impor beras di saat musim panen.
Demikian dikatakan begawan ekonomi DR. Rizal Ramli kepada wartawan usai menghadiri panen raya Kelompok Tani Serang, di Desa Penggalang, Kecamatan Ciruas, Serang, Banten, Selasa (13/2).
“Jangan kebangetanlah,” tegas dia.
“Saya mohon pejabat terkait minta ampunlah, tobatlah. Masa musim panen impor. Kasihan petani kita yang jadi korban,” sambung RR, demikian Rizal Ramli disapa.
Rizal sendiri tidak anti dengan impor beras. Namun dia mengeritik impor dilakukan di saat musim panen. Kalau memang perlu banget, atur waktunya.
“Kalau musim paceklik boleh tapi kalau lagi musim panen janganlah. Harga gabah jadi jatuh. Petani yang tadi mau untung jadi buntung,” katanya.
Menurut hitungan RR yang pernah menjabat Menko Perekonomian dan memimpin Bulog di era Pemerintahan Gus Dur, kebutuhan beras nasional terpenuhi oleh hasil produksi petani dalam negeri jika tidak muncul gangguan akibat perubahan musim secara ekstrim.
“Jika terjadi elnino sekalipun, produksi gabah nasional anjlok hanya 10 persen atau sekitar 3 juta ton,” sambung mantan penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini.
“Tapi kalau musim biasa-biasa saja stok cukup. Anak SD saja mengerti kalau paceklik, kalau elnino harus impor karena stok kurang. Lah ini pejabatnya tidak mengerti. Masa impor saat musim panen, masa pejabatnya harus diajarin anak SD? Sama sekali saya tidak setuju impor karena merugikan petani kita,” kata dia lagi.
“Saya minta pejabat punya sedikit hatilah buat petani, punya empati kepada petani. Jangan yang penting dapat duit tapi tidak peduli dengan petani. Jangan begitu. Rasain deh jadi petani, jangan-jangan kena panas saja tidak kuat. Jangan jadi raja tega. Kan ngaku Pancasila,” tukas RR.
Laporan: Irfan Murpratomo