KedaiPena.Com – Tokoh perempuan kharismatik yang juga kader nasionalis berpengaruh di Jawa Tengah, Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si mengajak masyarakat Jawa Tengah, khususnya para perempuan untuk sama-sama peduli dan memperjuangkan perubahan agar lebih baik, lebih adil dan lebih makmur.
“Saya Menggungah semangat bersama, kepedulian bersama, , keberpihakan bersama, dan keberanian bersama-sama untuk berani berekspresi demi terwujudnya perubahan di sekitar kita, di masyarakat kita, dan perubahan bangsa kita agar lebih baik, lebih adil, dan lebih makmur,” tegas Rustriningsih dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, ditulis Selasa (12/3/2019).
Melalui berbagai road show temu masyarakat yang sudah dan sedang dilakukan, di antaranya di Wonosobo, di Pekalongan, di Jepara, dan di berbagai kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah, mantan bupati Kebumen dua periode yang dulu juga di usung PDI Perjuangan ini, menegaskan bahwa semangat, keberpihakan, dan kepedulian saja tidak cukup tanpa adanya keberanian untuk membuat langkah kongkrit melalui sebuah gerakan bersama-sama. Untuk itu diperlukan gerakan perjuangan yang mandiri dan jangka panjang yakni melalui gerakan ekonomi kerakyatan.
“Semangat, kepedulian, dan keberpihakan saja tidak cukup, karena itu hanya di dalam hati, dan itu selemah-lemah iman, untuk itu ketiganya harus menyatu menjadi sebuah gerakan bersama-sama agar perubahan terjadi dengan cara gerakan perjuangan mandiri melalui gerakan ekonomi kerakyatan,” imbuh mantan Wagub Jateng periode 2008-2013 ini.
Sementara itu ketika disinggung mengenai kondisi kebangsaan dan kondisi kerakyatan utamanya terkait tahun politik 2019, Rustriningsih menilai setelah melakukan evaluasi terhadap perjalanan ekonomi, kondisi politik dan gejala-gejala sosial yang berkembang, diperlukan secara mendesak agenda perubahan dengan cara penyadaran bersama-sam. Selain itu harus dilakukan penguatan jiwa, kemauan bersikap dan berani berekspresi agar perubahan itu segera terwujud. Karena menurutnya kondisi sekarang sudah cukup mengkhawatirkan.
“Setelah melakukan evaluasi terhadap perjalanan ekonomi, politik dan sosial. Maka harus secepatnya melakukan penyadaran bersama-sama, kemauan untuk bersikap dan berpijak, dan keberanian mengekspresikan perjuangan untuk perubahan, karena kondisi sekarang sudah dapat dikatakan stadium akhir,” tegas Rustriningsih.
Laporan: Ranny Supusepa