KedaiPena.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen sebesar 75 persen dari laba bersih tahun 2023 atau senilai Rp4,6 triliun, dengan nilai dividen per share perseroan setara dengan Rp397,7 per lembar saham.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menjelaskan sebesar 25 persen dari laba bersih tahun buku 2023 atau senilai Rp1,5 triliun akan digunakan sebagai laba ditahan untuk pengembangan operasional bisnis perseroan ke depan.
Ia menyebutkan pencapaian kinerja operasional bisnis pada 2023 dapat dijaga dalam tren positif dengan implementasi strategi bisnis yang tepat, sehingga mampu mendukung ekspansi kinerja yang lebih berkelanjutan.
“Kami bersyukur perolehan kinerja tahun 2023 tetap pada tren yang positif, sehingga kami mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia,” kata Arsal, dalam keterangan tertulis, Kamis (9/5/2024).
Diinformasikan pula, bahwa dalam RUPST, tidak ada perubahan susunan pengurus perseroan sehingga susunan pengurus saat ini:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Irwandi Arif
Komisaris Independen : Andi Pahril Pawi
Komisaris Independen : Kurnia Toha
Komisaris Independen : Rahmat Hidayat Pulungan
Komisaris : Edmar Piterdono Hamzah
Komisaris : Carlo Brix Tewu
Dewan Direksi
Direktur Utama : Arsal Ismail
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko : Farida Thamrin
Direktur Pengembangan Usaha : Rafly YandraDirektur Operasi & Produksi : Suhedi
Direktur Sumber Daya Manusia : Suherman
Selama tahun 2023, PTBA mencatatkan pendapatan senilai Rp38,5 triliun sehingga menopang pencatatan laba bersih senilai Rp6,1 triliun.
Total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada 2023 mencapai 41,9 juta ton, atau tumbuh 13 persen year on year (yoy) dibandingkan sebesar 37,1 juta ton pada tahun 2022.
Capaian produksi PTBA melampaui target sebesar 41,0 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023.
Kenaikan produksi juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, atau meningkat 17 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya
Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen (yoy) dibanding tahun 2022, sedangkan penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen (yoy).
Laporan: Ranny Supusepa