KedaiPena.com – Pada acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang berlangsung pada Kamis (11/5/2023), beredar tangkapan video terkait dua orang laki-laki berteriak lantang, menyuarakan ketidaksetujuannya atas pembangunan PLTU baru oleh Adaro.
Selain meneriakkan narasi penolakannya, kedua laki-laki tersebut, juga membawa kertas yang bertuliskan Stop Pembangunan PLTU Baru di tengah rangkaian acara yang dipimpin oleh Gabrilaldi Thohir alias Boy Thohir.
Kejadian tersebut diketahui oleh netizen melalui video yang diunggah pada akun @greenpeaceID, Jumat (12/5/2023).
Terlihat dua laki-laki tersebut akhirnya digiring keluar ruangan oleh beberapa orang yang menggunakan kemeja batik.
Dalam video tersebut, Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia, Rahka Susanto memaparkan tentang kejadian di RUPS Adaro Energy tersebut.
“Tadi dalam RUPS Adaro, sejumlah pemegang saham melayangkan protes atas terkait rencana pembangunan PLTU batu bara baru di Kalimantan Utara,” kata Rahka dalam video yang dirilis Greenpeace Indonesia, dikutip Sabtu (13/5/2023).
Ia menyatakan bahwa Adaro bukannya melakukan transisi energi malah melanggengkan energi kotor batu bara.
“Mereka membangun PLTU baru guna menyuplai energi untuk smelter alumunium baru mereka. Padahal pembangunan PLTU itu akan memperburuk kerusakan iklim, mencemari lingkungan, dan menciderai komitmen Indonesia dalam proses transisi energi,” tandasnya.
Menanggapi peristiwa tersebut, Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia, Febriati Nadira, menuturkan bahwa perusahaannya menghargai secara penuh tentang kebebasan berekpresi, termasuk soal protes pembangunan PLTU Batu Bara yang akan dilakukan Adaro di Kalimantan Utara.
“Adaro menghargai kebebasan setiap orang untuk mengemukakan pendapatnya,” kata Febriati, dikutip Sabtu (13/5/2023).
Febriati lalu menyatakan bahwa Adaro berkomitmen mengembangkan usahanya di bidang mineral hijau dan energi terbarukan sejalan dengan transisi ekonomi hijau dan pembangunan energi terbarukan yang tengah didorong pemerintah.
“Adaro berkomitmen untuk berkontribusi dengan mengembangkan kegiatan usahanya di bidang mineral hijau dan energi terbarukan, serta sedang melakukan penilaian atas peluang terkait ekosistem baterai, baik di hilir maupun di hulu,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena