KedaiPena.Com – Secara umum, rupiah masih tertekan atas dolar AS. Dalam perdagangan terakhir di minggu ini, posisi rupiah di akhir sesi kemarin tergelincir ke level Rp13.816 per dolar AS. Rentang pergerakan rupiah adalah Rp13.771-13.806 per dolar AS.
Begawan Ekonomi Rizal Ramli menyebut, pelemahan rupiah yang semakin anjlok merupakan tanda-tanda kebangkitan daya beli masyarakat mengalami tekanan. Sehingga semakin memperlambat pertumbuhan ekonomi.
“Daya beli terutama golongan menengah ke bawah anjlok dan belum ada tanda-tanda ada kebangkitan daya beli masyarakat,” ujar Rizal di STIE Ahmad Dahlan, Jakarta, Sabtu (10/3/2018).
Tidak hanya itu, lanjut RR sapaanya, tertekannya rupiah terhadap dolar AS harus membuat Bank Indonesia terus melakukan intervensi agar mata uang RI tidak terus anjlok.
“Kita juga menghadapi tekanan terhadap nilai tukar rupiah sebulan terakhir BI sudah ngabisin US 3,8 miliar dollar agar rupiah di bawah Rp13.800,” jelasnya.
Menurutnya, intervensi perlu dilakukan agar tidak membuat rupiah semakin terpuruk.
“Kalau BI tidak habiskan devisa, rupiah ini sudah anjlok lebih jauh lagi. Jadi ada kelemahan struktural, di dalam maupun luar negeri, yang ternyata pemerintah enggak jelas arahnya mau kemana,” tandas mantan Menteri Koordinator ini.
Laporan: Muhammad Hafidh