KedaiPena.Com – Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia Kwik Kie Gie mengungkapkan sejumlah penyebab dari merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini.
Kwik begitu ia disapa menilai bahwa salah satu faktor penyebab merosotnya nilai tukar rupiah saat bukanya hanya persoalan ekonomi. Tapi juga lebih kepada campur tangan asing.
“Karena yang saya pelajari, selama saya menjabat di pemerintahan adalah Indonesia sendiri memang direkayasa oleh kekuataan asing untuk menjadi bangkrut dan terpuruk,” ungkap Kwik Kiek Gie dalam sebuah diskusi, ditulis Jumat (18/5/2018).
Kwik Kiek Gie pun memaparkan sejumlah data soal perbandingan nilai tukar mata uang negara-negara di Asean dengan dolar AS dari tahun 1970. Ia menjabarkan bahwa ada beberapa negara yang memang mengalami penguatan mata uangnya terhadap dolar. Namun, ada juga yang mengalami penurunan.
“Dari tahun 1970 hingga hari ini, dolar Singapura yang tadinya 1 dolar AS setara dengan 3 dollar Singapura, sekarang menjadi 1,3 dolar. Ini mengalami apresiasi naik atau menguat menjadi 57 persen,” jelas dia.
Sementara itu, lanjut Kwik, untuk Malaysia yang tadinya 1 dollar AS setara 3 ringgit sekarang berubah menjadi 3,93 ringgit. Yang artinya mengalami depresiasi 31 persen. Thailand pun dengan mata uangnya bath juga mengalami depresiasi atas dolar AS.
“Indonesia dari Rp363 per dollar lalu sekarang Rp14.000 mengalami depresiasi sebesar 3.757 persen,” tegas pria yang juga mempunyai sekolah bisnis ini.
Dengan kondisi demikian, Kwik pun menganalogikan bahwa seandainya rupiah tidak merosot akan menjadi aneh. Lantaran campur tangan asing terhadap Indonesia sudah terlalu dalam.
“Kecuali ada pemimpin nasional yang sangat kuat dan mengerti persoalan bangsa dan membalikan itu,” pungkas Kwik Kiek Gie.
Laporan: Muhammad Hafidh