KedaiPena.Com – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang hampir menembus Rp14 ribu patut diwaspadai.
Sebab akan meningkatkan beban pembayaran utang Pemerintah maupun swasta yang berdominasi dolar.
Hal itu dikatakan Ecky Awal Mucharam, anggota Komisi XI DPR-RI dari FPKS kepada para wartawan di kompleks DPR-RI Senayan, ditulis Kamis (26/4/2018).
Saat ini untuk utang Pemerintah saja, ada sekitar USD 109 miliar yang memakai valas. Hal tersebut tentu akan membebani APBN.
“Oleh karena itu untuk memperkuat ketahanan devisa, saya mendorong BI agar mengeluarkan kebijakan untuk mewajibkan devisa hasil ekspor (DHE) di-hold di dalam negeri,” jelas dia.
Selain itu pemerintah harus berani membuat klausul hasil devisa untuk kepentingan dalam negeri kepada perusahaan asing pemegang kontrak migas dan minerba.
“Sementara untuk menjaga risiko eksposure terhadap volatilitas nilai tukar, BI perlu melakukan pengaturan terhadap utang luar negeri oleh swasta, agar terkontrol,” tutup Ecky.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas