KedaiPena.Com – Wakil Ketua Komisi XI DPR R, Hafisz Thohir mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang kian melemah di hadapan dollar AS setiap harinya. BI sudah melakukan intervensi di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp 15 triliun, sejak awal tahun hingga saat ini.
Hal ini dilakukan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) yang terus tertekan. Rupiah sendiri setiap harinya kian melemah di hadapan dollar. Senin sore, ditutup melemah sebesar 60 poin menjadi Rp 14.390 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.330 per dolar AS.
“Kita melihat upaya BI sudah cukup bagus. Tapi upaya BI saja belumlah cukup. Karena upaya tersebut harus langsung disertai dengan kebijakan pemerintah berikutnya. Yang pro pada penguatan nilai tukar rupiah. Baik di sektor makro ataupun pada sektor mikro,†ujar Hafisz kepada KedaiPena.Com, Selasa, (3/7/2017).
Untuk membantu BI,lanjut Hafisz, tim ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu melakukan hal-hal yang tidak biasa. Hal itu, tegas Hafisz, perlu dilakukan lantaran melemahnya rupiah terus berdampak di berbagai sektor industri serta membuat daya saing Indonesia melemah.
“Kita bisa memulai dengan produk ekspor kita genjot, daya saing diperbaiki. Lalu insentif kepada sektor usaha yang pro ekspor,†ujar politikus PAN ini.
Hafisz juga meminta agar tim ekonomi Presiden Jokowi dapat memperkuat sektor industri manufaktur, memperbaiki kebijakan devisa bebas serta harus ada kordinasi yang solid antar kementerian bidang ekonomi.
Laporan: Muhammad Hafidh