KedaiPena.com – Menyikapi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang kini menyentuh titik Rp16.250, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan situasi global pasti mempengaruhi perekonomian Indonesia.
Ia menyatakan, di sisi ekspor, penerimaan akan jauh lebih baik dengan nilai tukar dolar yang menguat. Namun, di sisi impor, konversi harga dolar terhadap rupiah akan lebih tinggi dan bisa berdampak pada inflasi di Indonesia.
“Pemerintah terus mengantisipasi dan waspada terhadap perkembangan ini. Saya yakin Indonesia akan tetap resilien dalam situasi ini,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram miliknya, @smindrawati, dikutip Sabtu (20/4/2024).
Ia menyampaikan stabilitas ekonomi akan terus dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada.
“Dari sisi fiskal, kita memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel,” tulisnya lagi.
Sri Mulyani juga menyatakan tetap optimistis Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tahun ini, berkaca pada daya tahan ekonomi saat menghadapi pandemi lalu.
“Di tengah kondisi suku bunga dan inflasi global yang tinggi seperti saat ini, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap terjaga sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Rupiah ditutup melemah 0,49 persen di angka Rp16.250 per Dollar Amerika pada penutupan perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (19/4/2024). Secara mingguan rupiah juga terpantau merosot 2,08 persen, sehingga menjadikan pelemahan terburuk mingguan sejak 3 Juli 2020 atau ketika pandemi Covid-19.
Laporan: Tim Kedai Pena