KedaiPena.com – Bank Indonesia menyatakan masih terus mengembangkan mata uang digital atau central bank digital currency (CBDC) berupa rupiah digital dalam Blueprint Sistem Pembayaran (BSPI) 2030. Meskipun, beberapa bank sentral negara maju menganggap belum adanya keterdesakan untuk menerbitkan mata uang digital.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ryan Rizaldy mengatakan rupiah digital sebetulnya hingga kini masih dalam tahap pengembangan atau uji coba. Uji coba rupiah digital yang bernaung di bawah nama Proyek Garuda telah menyelesaikan uji coba di level cash ledger.
Level desain pengembangan Rupiah Digital tahap immediate state atau permulaan dasar itu, yakni wholesale Rupiah Digital cash ledger meliputi pengenalan teknologi dan fungsi dasar seperti penerbitan, pemusnahan dan transfer dana yang telah selesai dilakukan uji coba. Dengan begitu, kini memasuki tahapan securities ledger atau keamanan dari sistemnya.
“Bergerak kepada percobaan atau eksperimentasi rupiah digital dengan securities ledger, dan ketika rampung kita masuk ke fitur-fitur transaksi cross border,” kata Ryan dalam diskusi di Nusa Dua, Bali, ditulis Senin (26/8/2024).
Perkembangan rupiah digital di Indonesia ini sebetulnya searah dengan yang tengah dikembangkan di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris. Namun, Ryan menekankan, dewan gubernur di kedua bank sentral itu telah tegas menyatakan bahwa saat ini mereka belum merasa perlu untuk menerbitkan CBDC.
“Dalam konferensi pers terakir Jerome Powell (Ketua Bank Sentral AS The Federal Reserve atau The Fed) menganggap belum ada keterdesakan mereka menerbitkan CBDC, atau digital dolar jadi sifatnya masih studi, eksplorasi, dan konfirmasi. Sepertinya mereka belum merasa desakan melangkah ke sana. Hal yang serupa juga keluar dengan statement yang sama dengan Bank of England,” ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo telah mengungkapkan jadwal Rupiah Digital diluncurkan. Rencananya uang tersebut telah masuk ke dalam bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran BI dalam lima tahun ke depan.
“Sehingga next 5 tahun ke depan, ada 3 jenis uang yang BI harus keluarkan,” kata Perry dalam acara Peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, di Jakarta Convention Center, Jumat, (2/8/2024).
Laporan: Ranny Supusepa