KedaiPena.Com – Ibu Kota bukan hanya kota dagang, kota pemerintahan dan kota bisnis. Ibu Kota juga harus jadi roh dan jiwa bagi bangsanya.
Demikian disampaikan eks Menko Maritim dan Sumber Daya saat menyambangi Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jasin, Jalan Cikini Raya no 37, Jakarta, ‎Jumat (26/8).
‎
“Ibu Kota ‎harus jadi pusat kebudayaan, pusat rujukan supaya seluruh warga negara yang datang ke Jakarta berkembang jiwanya selain berkembang jasmaninya,” tegas dia.
Kota-kota besar di dunia biasanya penuh dengan pusat kebudayaan. Apalagi bangsa kita sangat unggul dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Jadi sudah sepantasnya Jakarta punya banyak ‎pusat kebudayaan.
“Kita sangat unggul dalam sastra, dalam seni musik, seni lukis, film, drama, puisi, teater. Bangsa Indonesia ini bangsa yang unggul sekali dalam kebudayaan. Tetapi kita kalau ke Jakarta, masak isinya mall saja, masak kelasnya cuma segitu,” kecewa Gus Romli, sapaan Rizal di kalangan Nahdliyin.Â
Rajawali Ngepret ini melanjutkan, dulu Jakarta punya visi jauh ke depan di bawah kepemimpinan Ali Sadikin. Saat Ali memimpin, Jakarta tidak punya uang. Tapi dia bangun fisik dan jiwa Jakarta.
“Di bidang kebudayaan, Bang Ali bangun beberapa pusat kebudayaan. Satu di sini, HB Jasin, kemudian buat museum sinematografi Usmar Ismail di Kuningan. Lalu ia juga buat museum tekstil di Tanah Abang. Kemudian di Petamburan juga ada museum lain. Ada juga LBH dan sebagainya,” Menko Perekonomian zaman Gus Dur melanjutkan.‎
(Prw/Mam)