KedaiPena.Com – Tokoh Nasional Rizal Ramli mengaku pernah mendapatkan pernyataan soal adanya praktek transaksional yang dilakukan oleh para parpol saat hendak melakukan pencalonan sebagai capres.
RR begitu ia disapa menilai, pertanyaan seperti ini pada dasarnya sangat naif, karena proses tawar menawar dalam politik atau dalam Pilpres sangat mustahil ada buktinya.
Hal tersebut disampaikan oleh RR saat mengungkapkan alasanya untuk melakukan Judiciak Review (JR) terhadap Presidential Threshold 20 persen ke MK.
“Pernah ada yang bertanya apakah Rizal Ramli dapat membuktikan praktek transaksional yang dilakukan oleh partai-partai politik besar, seperti yang dialaminya dalam Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Pertanyaan seperti ini pada dasarnya sangat naif, karena proses tawar menawar dalam politik atau dalam Pilpres sangat mustahil ada buktinya,” kata RR kepada KedaiPena.Com, Rabu, (30/9/2020).
Dengan demikian, kata RR, prtai-partai besar yang menawarkan untuk mengusung pencapresan dirinya RI bersikap sangat transaksional.
“Mereka meminta biaya finansial yang sangat besar uang mahar sebagai ongkos dukungan. Permintaan ini tentu tidak sanggup direalisasikan . Selain tidak memiliki kekayaan yang besar, selama kariernya memegang berbagai jabatan penting saya tidak pernah korupsi,” tegas RR.
RR menegaskan, sebagai cendikiawan dan profesional sejak muda dirinya selalu menjaga integritas pribadi.
“Serta memiliki keberpihakan yang tinggi kepada kepentingan rakyat. Rakyat Indonesia dirugikan dengan pembatasan calon akibat threshold, dirugikan karena kehilangan kesempatan untuk memilih pemimpin amanah yang mampu membawa keadilan, kemakmuran dan kejajaan Indonesia,” tandas RR.
Laporan: Muhammad Lutfi